Singgung Soal Ambisi, PSI Soroti Sikap Pramono Ajak Megawati Groundbreaking Taman Bendera Pusaka
Singgung Soal Ambisi, PSI Soroti Sikap Pramono Ajak Megawati Groundbreaking Taman Bendera Pusaka
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan menilai, langkah Gubernur Pramono Anung mengajak Megawati Soekarnoputri dalam groundbreaking Taman Bendera Pusaka tak ada relevansinya.
August mengatakan, pembangunan Taman Bendera Pusaka yang menyatukan tiga taman yakni, Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser di Jakarta Selatan merupakan bentuk ambisi Pramono Anung.
"Sudah berkali-kali kami sampaikan mas Gubernur jangan berbangga dengan ambisi sampai-sampai beliau mengajak Ketua Umum partainya PDI Perjuangan yang mana menurut kami relevansinya tidak terlalu kelihatan nyata," kata August, Senin (11/8/2025).
Seharusnya, momen peletakan batu pertama dapat dihadiri eks Gubernur DKI Jakarta atau pejabat terkait yang memang memiliki hubungan langsung dengan pembangunan di Ibu Kota.
"Ini yang diajak malah ketua umum PDIP yang juga salah satu penyampaian di situ akan mendirikan yang namanya Patung Fatmawati," ucap August.
Tujuan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membangun Taman Bendera Pusaka terkesan hanya simbolik, dia mementingkan ambisi untuk menyenangkan ketua umum partainya.
"Ini terkesan hanya menyenangkan Ketua Umum yang diundang pada saat Groundbreaking. Alasan kami lebih kuat bahwasanya ini ambisi dari Mas Gubernur," ketusnya.
Sebagai informasi, pembangunan Taman Bendera Pusaka menjadi sorotan lantaran sejumlah pedagang burung Pasar Barito terkena imbas relokasi.
Pemprov DKI Jakarta berencana memindahkan pedagang burung Pasar Barito ke Pasar mampang, tetapi harus menunggu persiapan tempat baru.
Sambil menunggu, pedagang diminta pindah ke lokasi sementara di Lenteng Agung namun fasilitas relokasi belum disiapkan secara baik.
"Kalau memang tiga taman itu tetap dijalankan terpikirkan juga harusnya dipertahankan keberadaan dari pada para pedagang kecil yang ada di Pasar Burung Barito," ungkap August.
Di tengah aksi penolakan pedagang Pasar Barito itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung lalu melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Taman Bendera Pusaka.
Adapun dalam acara peletakan batu pertama ini, Gubernur Pramono turut mengundang Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Pramono beralasan, mengundang Ketua Umum PDIP itu lantaran Megawati sangat menyukai tanaman.
“Kalau ibu Mega ini kan memang penggemar tanaman dan beliau ikut karena sebagai penggemar tanaman. Beliau bahkan akan menyumbang beberapa tanaman yang bisa ditanam di tempat itu,” tuturnya.
Orang nomor satu di Jakarta ini menerangkan alasannya tetap ngotot ingin pembangunan Taman Bendera Pusaka di tengah gelombang penolakan.
Pramono bilang, hal ini dilakukan demi kepentingan masyarakat umum lantaran taman tersebut akan difungsikan sebagai pengendali banjir.
“Taman itu akan digunakan untuk mengatur banjir, bahkan untuk pengaturan banjirnya, biayanya lebih besar dibandingkan untuk mengintegrasikan tiga taman,” tuturnya.
Selain untuk pengendali banjir, taman seluas 5,6 hektare ini juga akan dilengkapi berbagai sarana olahraga yang bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat.
“Di sana ada jogging track, ada lapangan bulutangkis, lapangan tenis, pedel. Bahkan jogging tracknya itu kurang lebih 1,2 kilometer,” ucapnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.