Viral di Media Sosial

Ari Lasso dan Mardigu Kompak Kritik WAMI: Dari Royalti Acara Nikah hingga 'Kecerobohan Bodoh’

Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) tengah banjir kritikan oleh publik. 

|
Tribunnews dan Instagram Ari Lasso
WAMI DIKRITIK - Ari Lasso dan Bossman Mardigu, melayangkan kritik terhadap kebijakan WAMI terkait masalah royalti. (Tribunnews dan Instagram Ari Lasso ). 

“Untuk semua teman pemain band, penyanyi wedding, event, cafe… SAYA MEMBEBASKAN ANDA MEMUTAR DAN MEMAINKAN LAGU-LAGU HITS saya… SILAKAN… PERCUMA ANDA MEMBAYAR tapi pengelolaannya kayak gini,” tegasnya. 

Ari berharap masalah ini dapat segera ditindaklanjuti demi kejelasan dan perbaikan sistem royalti musik di Indonesia.

Kecerobohan bodoh

Setelah menyampaikan kekecewaannya terkait jumlah royalti yang diterimanya serta adanya kesalahan nama penerima hak, Ari Lasso menerima respons dari pihak WAMI. 

Tanggapan WAMI yang dikirim melalui pesan WhatsApp itu kemudian diposting Ari di Instagramnya. 

Pihak dari Tim Membership WAMI memohon maaf atas kendala yang dialami Ari. 

Pihaknya juga berniat memberikan klarifikasi dengan menghubungi Ari melalui sambungan telepon. 

Namun, Ari Lasso tak berkenan dan meminta Pihak WAMI menanggapinya secara terbuka di Instagram miliknya. 

Ia pun menyatakan secara keras bahwa apa yang dilakukan WAMI itu sebuah kecerobohan yang bodoh. 

"Silakan tanggapi dulu secara terbuka di Instagram saya dan baru mengklarifikasi, dan itu bukan kendala. Itu kecerobohan yang bodoh. Kendala itu kalau saya mau ambil duit tapi belum bisa keluar," katanya. 

Pihak WAMI mengaku bahwa mereka dan Presiden Direktur WAMI yang juga salah satu anggota Kla Project, Adi Adrian, telah menanggapi respons Ari Lasso di Instagram mereka.

Akan tetapi, Ari masih tak puas dan meminta mereka untuk menanggapi respons tersebut di Instagram pribadi Ari Lasso

"Tanggapi di akun saya dong, jangan bersikap angkuh. Bila memang anda salah, akui kekeliruan itu dan apabila saya yang salah silakan Counter. Jangan melalui akun kalian. Musisi dan publik menunggu," katanya.  

Kritik Mardigu

Sementara itu, Bossman Mardigu menuding kebijakan royalti 2 persen untuk musik di sebuah acara pernikahan hanya cari sensasi saja. 

Ia memposting sebuah informasi tersebut di Instagramnya. 

Kebijakan ini justru makin membuat para pelaku industri makin 'geleng kepala'. 

Mardigu melihat makin ke sini pihak berwenang makin membuat kebijakan yang Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik.

"Ini cari sensasi, makin banyak keputusan NPD ya, komen," tulis Mardigu di akun Instagramnya. 

 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved