'Jangan Hanya Janji' Pengamat Desak Pramono Tuntaskan Revitalisasi Pasar Munjul

Pengamat Desak Pramono Tuntaskan Janji Kampanye Lanjutkan Revitalisasi Pasar Munjul

Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Tribunjakarta/Bima Putra
Kondisi penampungan berupa lapak semi permanen pedagang Pasar Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (11/8/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung diminta segera melanjutkan revitalisasi Pasar Munjul, Jakarta Timur yang pembangunannya mangkarak 10 tahun.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansah mengatakan Pramono harus melanjutkan revitalisasi Pasar Munjul sebagaimana janji kampanye saat Pilgub DKI Jakarta.

"Dari sisi kebijakan publik tentu urgensinya harus diselesaikan. Apalagi sudah mengkrak 10 tahun, jangan hanya jadi janji," kata Trubus saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya bila proyek revitalisasi Pasar Munjul tidak dilanjutkan maka publik akan kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Pramono Anung sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Publik akan menganggap ucapan Pramono bahwa revitalisasi Pasar Munjul tidak boleh terhenti hanya merupakan janji manis saat kampanye, namun tidak terealisasi saat Pramono terpilih.

"Jadi pak Pramono memanfaatkan isu itu untuk menarik simpati masyarakat karena memang masyarakat menghendakinya pasar itu eksisting. Karena itu harus dituntaskan," ujarnya.

Trubus menuturkan Pemprov DKI Jakarta patutnya memprioritaskan revitalisasi Pasar Munjul dibandingkan dengan menggagas program baru yang dirasa tidak mendesak kebutuhannya.

Dia mencontohkan gagasan tidak penting Pemprov DKI Jakarta yang ingin agar jembatan di Jakarta dapat dibangun dengan sistem konstruksi buka tutup layaknya di Belanda.

"Kalau (program) yang tidak prioritas tolong jangan diprioritaskan. Misalnya jembatan yang bisa buka tutup, itu kan penyakitnya. Harusnya program prioritas dahulu," tuturnya.

Polemik Pasar Munjul

Pasar Munjul berlokasi di RT.6/RW.1, Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Proyek revitalisasi Pasar Munjul ini pertama kali dilaksanakan pada 2014 silam dengan alokasi anggaran mencapai Rp10,2 miliar.

Gedung tersebut rencananya hendak dibangun dua lantai untuk tempat puluhan pedagang berjualan.

Namun saat tahap pembangunan baru menyentuh lantai satu, pengerjaan mendadak dihentikan.

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta tahun 2024, Karyatin Subianto menyebut, proyek revitalisasi Pasar Munjul terhenti akibat adanya dugaan praktik suap dalam proses pembangunannya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved