Oegroseno Balas Menohok Pernyataan Sahroni, Rocky Gerung Jelaskan Filsafat DPR: Anjing Penggonggong

DPR sedang menjadi sorotan, termasuk soal gaji dan tunjanganya yang disebut-sebut mencapai Rp 100 juta lebih per bulan.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. 

Ia meminta Polda Metro Jaya menangkap pendemo yang rusuh pada Senin (25/8/2025).

Bahkan Sahroni menekankan, imbauan penangkapan itu juga berlaku bagi pendemo usia anak.

“Premanisme di republik ini enggak boleh ada, sekalipun di bawah umur, penjarakan. Jangan semau-maunya di republik ini,” kata Sahroni saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Menurut Sahroni, aksi pendemo anak yang rusuh atau merusak fasilitas umum adalah hal yang tidak bisa dibiarkan.

“Saya dukung Polda Metro menangkap mereka-mereka yang anarkis, sekalipun di bawah umur,” ujar Sahroni. Itu bayangin, di bawah umur aja begitu brengseknya bersikap. Ini enggak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Oegroseno lagi-lagi menanggapi pernyataan Sahroni.

Menurut lulusan Akademi Kepolisian (1978) itu meminta Sahroni dan Anggota DPR RI lainnya introspeksi diri.

Terjadinya aksi anarkisme, kata Oegroseno, terjadi karena ada kanal penyampaian aspirasi yang tersumbat di DPR.

"Ahmad Sahroni tidak perlu teriak-teriak memerintahkan polisi menangkap pendemo anarkis atau pendemo di bawah umur yang brengsek apabila Anggota DPR-RI introspeksi memberi ruang komunikasi yang luas dan mudah kepada masyarakat," kata Oegroseno di unggahan Instagramnya, Rabu (27/8/2025).

Sahroni pun kembali angkat bicara, kali ini mengklarifikasi pernyataannya soal "orang tolol" yang sebelumnya disebut untuk mengomentari masyarakat yang ingin bubarkan DPR.

"Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada," ujar Sahroni pada Selasa (26/8/2025) seperti dikutip dari Kompas.com.

“Tapi untuk spesifik yang gue sampaikan bahwa bahasa tolol itu bukan pada obyek, yang misalnya ‘itu masyarakat yang mengatakan bubar DPR adalah tolol’. Enggak ada itu bahasa gue,” lanjut dia.

Filosofi DPR Ala Rocky Gerung

Pengamat politik Rocky Gerung turut mencermati polemik DPR versus masyarakat ini, yang salah satunya dipicu pernyataan Sahroni.

Rocky pun menjelaskan filosofi dari parlemen yang maknanya adalah anjing penjaga atau watchdog.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved