Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -- Masih kuat diingatan Titin Sumarni, salah satu keinginan keponakannya, Siti Payung Alam (39) yang menjadi salah satu korban meninggal kecelakaan maut di tanjakan Emen Subang, Jawa Barat pada Sabtu (10/2/2018).
"Kalau (suami Siti) pensiun, dia mau tinggal di rumah barunya di kampung," kata Titin dengan mata yang masih merah.
Ia menceritakan bahwa rumah keponakannya di Hasahatan Julu, Sumatera Utara baru saja selesai dibangun.
Namun menurutnya, Siti belum sempat meluhat langsung rumah barunya tersebut. Ia menyayangkan nasib nahas keponakannya yang harus berkunjung ke rumahnya sendiri dalam keadaan sudah menjadi jenazah.
"Rumahnya besar di sana, bagus. Sayang, dia baru bisa dateng ke sana pas udah begini (wafat)," kata Titin.
Titin bertemu dengan keponakannya itu untuk terakhir kalinya pada saat lebaran tahun 2017 lalu. Ia menceritakan bahwa pada saat itu, Siti sudah berencana pulang ke Hasahatan Julu, Sumatera Utara lebaran tahun ini karena lebaran tahun lalu ia tidak punya kesempatan pulang kampung.
Siti ingin pulang ke kampungnya tahun ini karena ia sudah lama tidak pulang ke kampung halamannya.
"Pokoknya lebaran (tahun) ini harus pulang," kata Titin menceritakan kembali kata-kata keponakannya itu.
Titin juga menceritakan bahwa anak perempuan bungsu Siti, Namira (3) yang ikut menjadi korban kini tengah dirawat di RSU Subang, Jawa Barat. Menurut informasi dari kerabat Titin yang berada di Subang, Namira belum sadarkan diri. Ia menceritakan bahwa cucunya itu menderita luka di kepala dan mendapat jahitan sebanyak 29 jahitan.
"Ini anak terakhirnya masih belom sadar, dijahit kepalanya 29 jahitan di Subang," ungkap Titin.
Selain Namira, Siti meninggalkan seorang suami, Ginda Hasibuan dan tiga orang anak lainnya. Anak pertama Siti kini tengah duduk di bangku SMA, anak keduanya tengah duduk di bangku SMP, dan anak ketiganya tengah duduk di bangku SD.
Dalam ingatan Titin, Siti adalah sosok yang taat beribadah, ramah dan baik.
"Baik dia orangnya, ramah, salat nggak ketinggalan," kata Titin.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Siti adalah perempuan yang cantik dan berkulit bersih.