Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - AM diduga nekat melakukan aksi bejatnya itu di musala sekolah.
Hal tersebut dikatakan oleh R, ayah dari A yang menjadi korban pencabulan AM.
"Iya digituinnya di musala sama di kelas oleh guru itu," ujar R saat dihubungi wartawan TribunJakarta.com, Kamis (15/2/2018).
Baca: Fachri Albar Terciduk Narkoba Berkat Aplikasi Qlue Jaman Ahok
Bermodus minta dipijat, AM melampiaskan nafsu bejatnya kepada para muridnya.
Menurut R, anaknya sudah menjadi korban AM sejak sang anak diajar oleh AM di kelas III.
Namun, A baru bercerita bila dirinya menjadi korban cabul AM pada November silam ketika ia dan ibunya menonton berita tentang pencabulan di televisi.
"Dari anak saya masuk kelas III (jadi korban). Tapi ketahuannya di November, tapi itu baru istri saya yang tahu. Kalau saya belum tahu," kata R.
Baca: Ternyata, Fredrich Yunadi Sering Main Olahraga Ini Bareng Novanto di Rutan KPK
Sedangkan R sendiri baru mengetahui bila A menjadi korban pencabulan gurunya itu pada Januari 2018.
Hal itu karena sang istri awalnya tak berani cerita kepada dirinya.
"Istri saya nggak cerita karena kan dia takutnya kalau laki sama laki malah jadi berantem apa gimana kan. Makanya istri saya diam-diam saja," ungkap R.
Baca: Rumah Bilik Ini Hancur Diterjang Banjir dan Angin Kencang di Tanjung Burung Beting
Namun, R yang melihat ada yang aneh dengan sikap istrinya sejak November silam membuat R bertanya kepada sang istri.
"Istri saya kok sibuk banget, ke sekolahan mulu terus ke guru ngaji. Akhirnya saya tanya baru dia cerita kalau anak saya dicabulin sama gurunya," ujar R.