Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNJAKARTA.COM, KENDAL - Sumiyati dan Sudarno tak sampai berpikir jasad putrinya, Fitri Anggraeni (24), ditemukan di bak kamar mandi yang tertutup adukan atau coran semen.
Tapi itulah faktanya.
Polisi tak sengaja menemukan jasad Fitri di dalam bak kamar mandi rumah Didik Ponco di Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jumat (23/2/2018) sore.
Mulanya, anggota Reskrim Polres Kendal ingin mengumpulkan barang bukti di rumah Didik usai tertangkap membegal korbannya di desa lain pada Jumat pagi.
Selama penggeledahan untuk mencari barang bukti, polisi curiga melihat tonjolan lutut orang di bak kamar mandi, sementara coran semen yang menutupnya belum kering.
Didik yang disinggung soal bak kamar mandinya hanya menggelengkap kepala, tapi polisi yang curiga akhirnya membongkar dan menemukan ada mayat di baliknya.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris munandar, mengatakan Fitri dicekik hingga tewas oleh Didik.
"Korban dibunuh dengan cara dicekik dengan kain selendang lantaran tidak terima perkataan korban saat membicarakan masalah piutang," ujar Aris kepada wartawan pada Jumat (23/2/2018).
Selama ini orang-orang masih penasaran, sebesar apa bak kamar mandi Didik untuk menyimpan jasad Fitri yang saat ditemukan hanya memakai bra dan bawahan dalam kondisi tak memakai apapun.
Hasil penelusuran Tribun Jateng, bak mandi untuk menyembunyikan jasad Fitri berukuran panjang dan lebar 1 meter dengan kedalaman 1 meter.
"Untuk menghilangkan bau busuk mayat, tersangka melakukan pengecoran sebanyak tiga kali," ujar Aris.
Motif Didik membunuh diduga karena sakit hati dengan ucapan kasar korban yang hendak menagih uangnya.
Entah kenapa Didik emosi dan sempat cekcok dengan Fitri sebelum mencekiknya.
Saat kejadian istri pelaku sedang tidak berada di rumah.