Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Hari Darmawan ditemukan meninggal dunia di sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).
Pendiri toko jaringan ritel terkemuka Matahari Department Store ini meninggal dunia di usia 77 tahun.
Bagaimanakah masa tua pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ini?
Penelusuran TribunJakarta.com, Hari memulai usahanya sejak tahun 1958 dalam kurun 40 tahun pria 12 bersaudara ini mampu mengembangkan Matahari sebagai Departement Store nomor satu di Indonesia.
Semasa krisis moneter tahun 1997, bisnis Darmawan terkena dampaknya dan menanggung kerugian besar. Akhirnya, bisnisnya dibeli oleh Lippo Group.
TONTON JUGA
Setelah melepaskan bisninya Hari menjadi entrepreneur sosial.
Sejak tahun 2005 Hari membuka rumahnya di kawasan Cisarusa, Bogor, Jawa Barat menjadi kawasan edukasi dan rekreasi.
Hari mampu menggerakan roda pererkonomian masyakarat sekitar.
Kawasan edukasi dan rekresi itu akhirnya diberi nama Taman Wisata Matahari (TWM).
Baca: Sebelum Tusuk Abdul Rachman, Pelaku Diketahui Sempat Cari Dua Ustaz Lain di Depok
Dikutip dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta, Hari bercerita bahwa dalam sebulan Taman Wisata Matahari dikunjungi lebih dar 150.000 pengunjung.
Tak hanya itu, Hari juga menuturkan Taman Wisata Matahari hanya mempekerjakan masyarakat sekitar.
"Orang yang kerja disini hanya orang lokal,kita interview kita research," ujar Hari, (25//4/2017).
Tak hanya karywan pedagang lokal juga turut merasakan manisnya.
Baca: Anies Baswedan: Tidak Ada Satu Provinsi yang Melarang Profesi Sebagai Jasa Becak
70 hingga 100 pedangan lokal, berjualan setiap harinya di kawasan Taman Wisata Matahari tanpa membayar distribusi sama sekali.
Dalam wawancara tersebut, pria kelahiran Makasar ini juga bercerita dirinya tinggal Taman Wisata Matahari.
"Iya saya tinggal disini, ada rumah kecil 150 meter, saya tinggal sudah puluhan tahun," kata Hari.
Saat pembawa acara bertanya mengapa Hari memilih tinggal di rumah sekecil itu Hari menjawab dengan senyuman mengembang lepas di wajahnya.
"Saya tidak bangkrut ya, saya punya rumah besar di bogor, tapi memang saya suka tinggal disini," ujar Hari.
Baca: Pelaku Penusukan Ustaz di Depok Dibawa ke RS Polri
Di tempat itu juga Hari bisa merasakan indahnya alam dan bisa memantau langsung para anak buahnya.
"Saya lama-kelamaan merasa di sini 'it is my home', udara begitu besar, saya juga bisa giat membantu anak buah saya," kata Hari.
Hari juga mengatakan di wawancara itu, bahwa hobinya berjalan mengelilingin Taman Wisata Matahari membuatnya jadi lebih sehat.
"Saya sehat, saya suka jalan sampai ke ujung sana, naik tanjakan, makanya saya sehat," jelas Hari.
Ia tidak muluk-muluk untuk urusan tempat tinggal di masa tuanya.
"Saya pikir yanng penting ada tempat tidur yang baik, ada udara yang baik, ada suasana yang bisa bikin senang, saya cukup," ujar Hari Darmawan.