Semasa Hidup Gemar Berbagi, Hari Darmawan: Ada Tangan Tuhan, Ini Keajaiban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Darmawan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Hari Darmawan pendiri Matahari Departemen Store dan Taman Wisata Matahari (TWM), melakukan sejumlah aktivitas yang tidak biasa semasa hidupnya.

Bila kebanyakan pengusaha hanya sibuk memperkaya diri sendiri, namun tidak begitu dengan Hari.

Pria kelahiran Makasar ini gemar berbagi dan melakukan kegiatan sosial.

Setelah melepaskan Matahari Departement Store 1997 silam, Hari mulai bergerak di bidang sociopreneur.

TONTON JUGA

Baca: Pesohor Polandia Dukung Egy Maulana Berkarier di Lechia Gdansk

Baca: Masa Tua Hari Darmawan, Lepaskan Usahanya Hingga Tinggal Dirumah Berukuran 150 Meter

Sociopreneur adalah usaha yang menginspirasi perkembangnya kegiatan-kegiatan kedermawanan yang bisa dilakukan di tengah masyarakat.

Pria yang meninggal dunia di usia 77 tahun ini, membuka sebuah taman rekreasi yang melibatkan seluruh masyarakat lokal untuk turut berkonstribusi.

Mulai dari pekerjanya hingga pedagang.

Dikutip dari hasil wawancara Filantropi pada tahun 2017, Hari percaya bahwa manusia terlahir untuk saling berbagi.

"Orang dilahirkan di dunia harus berbagi, you harus berbagi," ujar Hari.

Tak hanya itu, Hari juga menceritakan bagaimana awalnya Taman Wisata Matahari dapat terbentuk.

"Satu malam, besoknya saya mau membuat sesuatu, tapi I dont know what to do," ujar Hari sambil tertawa.

Baca: Aktor Muda Rayn Wijaya Curhat Koper Rusak saat di Bandara, Respon Netizen Mengejutkan

 Baca: Detik-detik Kedatangan Airin Guru Honorer ini Panik, Loh Ada Apa?

Sekedar informasi belasan tahun silam Hari membeli hamparan tanah gersang di daerah Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Tanah tersebut kini sudah berubah menjadi kawasan wisata yang sejuk dan asri, yakni Taman Wisata Matahari.

"Percaya tidak percaya, tidak bisa dimengerti, kenapa hari ini saya jadi (Taman Wisata Matahari), mesti ada bantuan dari yang tidak terlihat (Tuhan)," tambah Hari.

Hari percaya segala kemudahan saat dirinya hendak membangun Taman Wisata Matahari karena adanya bantuan dari Tuhan.

"Saya bikin begitu gampang saja dan disukai orang, sangat miracle (keajaiban)" kata Hari.

"Tidak pakai planning, tidak ada arsitek, cuma orang kampung saja," tambah hari seraya tertawa lepas.

TONTON JUGA

Namun kini sosok pengusaha dermawan dan bersahaja itu telah tiada.

Diberitakan sebelumnya Hari Darmawan ditemukan meninggal di Sungai Ciliwung dekat dengan kediaman pribadinya di Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3/2018).

Saat ini jenazah Hari Darmawan masih disemayamkan di Bali.

Rencananya, pihak keluarga akan mengkremasi jasad Hari Darmawan pada 14 maret nanti di Bali.

Karyawan Ungkap Keseharian Hari Semasa Hidup

"Pak Hari itu sering jalan-jalan di area Wisata Taman Matahari ketemu pegawai dan pengunjung, ngobrol langsung," ujar Ilham Fadjriansyah, Creative and Marketing TWM dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Dari penuturannya, Hari Darmawan juga kerap mengajak karyawannya untuk berjalan dan berdiskusi bersama di sekitar area wisata.

Ilham menyatakan, bos besar Matahari sebagai perusahaan ritel ternama di Indonesia itu, rajin berolahraga di dalam area rekreasi TWM.

"Bapak itu sering lari pagi keliling taman, sama suka banget berenang di waterpark TWM, itu juga yang akhirnya jadi wahana favorit beliau di taman ini," ungkap Ilham.

Baca: Membaca Arah Politik Partai Demokrat, Mendukung Jokowi Sampai Bentuk Poros Baru

Selain itu, Ilham menuturkan Hari Darmawan gemar mendengarkan musik dan juga berdansa di rumah pribadinya di Cisarua Bogor.

"Segala jenis musik mulai dari dangdut, keroncong, sampai rock beliau suka," kata Ilham.

Sementara itu, Humas TWM Puncak, Teja Purwadi mengatakan Hari Darmawan senang sekali bertemu anak-anak yang datang berwisata di TWM.

"Beliau itu seneng kalau jalan bareng sama anak-anak kecil, warga sekitar atau pengunjung, nanti anak-anak itu suka dibeliin jajan atau dikasih uang sama pak Hari," tutur Teja.

Berita Terkini