Saat dijumpai TribunJakarta.com, Pei sedang menikmati secangkir kopi hitamnya sambil mengelap keringat menggunakan handuk yang ia gulung dilehernya.
Pei mengatakan dia tidak memberikan patokan harga parkir untuk motor.
"Tidak mematok, seikhlasnya saja ya dua ribu, lima ribu, bahkan ada yamg baya 10 ribu," pungkas Pei.
Pei berceletuk tidak mengharapkan bantuan dari siapa pun karena masih bisa bekerja dan berusaha sendiri untuk menghidupi serta membahagiakan cucunya.
Kakek yang bertempat tinggal di Pakuhaji itu tetap menyemangati keempat anaknya yang bekerja kasar seperti ayahnya.