Beberapa waktu yang lalu, TribunnewsBogor.com sempat berbincang-bincang dengan tamu asing di Puncak.
Dari perwajahannya, dia tampak seperti orang Timur Tengah namun ternyata ia berasal dari Negara Eritrea yang bahkan mayoritas agamanya pun bukanlah muslim melainkan kristiani.
Bahkan pria yang bernama Simon (28) ini mengaku dirinya tidak terlalu lancar berbahasa Arab karena kesehariannya ia biasa menggunakan Bahasa Inggris.
"Saya tahu negara saya memang kurang terkenal, negara saya lokasinya di dekat Ethiopia dan juga laut merah, tahu kan, itu mayoritas di negara saya Agamanya Kristen tidak seperti di Indonesia," ujar Simon ketika ditemui TribunnewsBogor.com di Megamendung, Puncak Bogor.
4. Suka cuaca ketika sedang hujan
Hujan merupakan sesuatu yang jarang terjadi di Timur Tengah. Selain uang, wisatawan Arab menganggap hujan merupakan rezeki yang sulit didapat di negaranya sendiri.
"Kita kan kalo ujan lari ke dalem rumah, tapi orang Arab mah kebalik, keluar. Subhanalloh, subhanalloh. Karena jarang kan kalo di sana (negara asal), hampir tiap hari kan di sini ada hujan," terang Bowie.
5. Tidak Mau Pakai Helm atau Sabuk Pengaman
Menurut Ketua Kompepar Puncak, Bowie, Tukang ojek dan sopir rata-rata tidak mau berurusan dengan penindakan dari pihak kepolisian.
Namun ketika mereka mempunyai pelanggan wisatawan Arab, mereka harus pasrah atau cari cara lain karena menurut Bowie ada saja tamu Arab yang lebih memilih ditilang daripada harus pakai helm atau sabuk pengaman dalam berkendara.
"Kalo gak pake (helm/sabuk pengaman) saya ditilang. Kalo polisi negor, didenda, kamu yang bayar. Orang Arab bilang, Gak apa-apa," cerita Bowie.
6. Nawar Sambil Maksa
Hal itu dirasakan oleh hanyak pedagang di Puncak Bogor, mulai pedagang souvenir hingga pedagang makanan.
Tamu Arab kerap menawar harga terlalu rendah ketika hendak membeli sesuatu dimana hal itu pun membuat pedagang geleng-geleng kepala.
"Suka nawar sambil maksa orang Arab mah kalau mau beli apa gitu ya," ujar salah satu pedagang souvenir di Puncak Bogor.