Begini Pengakuan Bocah SMP yang Dipersekusi, Diarak dan Ditelanjangi Karena Diduga Maling Jaket

Penulis: Yusuf Bachtiar
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudirman ayah AJ (12), bocah yang jadi korban persekusi di Bekasi.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Dua bocah jadi korban persekusi dengan cara diarak dan ditelanjangi lantaran diduga mencuri jaket di Kampung Rawa Bambu RT 02/16, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kejadian terjadi pada minggu sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu korban bernama AJ (12) dan HL (13) sedang main bersama temannya yang bernama RZ (14).

Baca: Real Madrid Dihadiahi Tendangan Pinalti, Buffon Sebut Wasit Binatang

Ketika asik bermain, RZ mengajak AJ dan HL untuk berkeliling kampung, tanpa disangka HL diduga mengambil jaket milik salah satu warga bernama Halim yang sedang dijemur di teras rumah.

Nahas, aksi ketiga bocah itu tepergok dan langsung dikejar warga yang pada saat itu sedang berada tidak jauh dari lokasi.

"Lihat teman lari, saya spontan ikutan lari karena takut kan," ungkap AJ saat ditemui di Kediamannya di Jalan Al Bahar, RT 01/01 Harapan Jaya, Kota Bekasi. Kamis (11/4/2018).

Baca: Perbedaan Pendapat Anies dan Sandiaga Terkait Libur Sekolah Saat Asian Games

Belum sempat melarikan diri, salah satu warga bernama Nur diduga menangkap AJ dan HL sedangkan RZ berhasil kabur.

Namun bukannya diadili secara baik, bocah kelas 1 SMP itu malah dipersekusi.

TKP tempat ditelanjanginya AJ (12) bocah yang jadi korban persekusi (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

AJ dan HL diketahui mendapat perlakuan keji dengan cara dijambak, dipukul pada bagian wajah dan kepala, serta ditelanjangi hingga diarak sejauh kurang lebih 1 kilometer.

"Dari lokasi kejadian di depan Masjid Al Abror sampai ke rumah, saya digiring sambil ditelanjangi," jelas Sudirman

Dia juga menceritakan, bahwa saat ditangkap, matanya ditutup menggunakan kaos yang ia kenakan, sambil diteriaki maling hingga mengundang perhatian warga.

"Waktu itu banyak yang lihatin, sambil diarak kepala saya dijepit pakai lengannya sambil dijambak," jelas AJ

Sesampainya di rumah, AJ bukannya diserahkan ke orang tuanya, dia hanya ditunjukkan ke orang tuanya kalau anak mereka telah melakukan tindakan pencurian jaket salah satu warga yang diketahui milik mertua Nur.

Halaman
12

Berita Terkini