Liga Indonesia

Satu Bonek Tewas dan Dua Kritis Usai Saling Lempar Batu dengan Gerombolan Pemuda di Solo

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bonek dan sekelompok pemuda saling lempar batu di depan Pasar Kleco, Solo, Jumat (13/4/2018) sekitar pukul 23.45 WIB dan berlanjut sampai Sabtu (14/4/2018) pagi. TRIBUNSOLO.COM/DARYONO

TRIBUNJAKARTA.COM, SOLO - Seorang suporter Persebaya atau biasa disebut Bonek tewas dalam insiden saling lempar batu di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018) pagi.

Rombongan Bonek melewati Solo usai mendukung Persebaya dalam laga tandang melawan PS TIRA pada lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (13/4/2018).

Skor akhir di laga itu adalah 1-4 untuk kemenangan tim tamu Persebaya.

Insiden pelemparan batu terjadi di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Solo, itu cukup mencekam.

Reporter Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti mewawancara Bayu (20), saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Bayu yang menjadi pramusaji di warung makan padang di sekitar tempat kejadian menuturkan aksi saling lemparĀ  ini terjadi pada pukul 03.30 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Meski bentrokan ini terjadi di depan rumah makan padang tersebut, tetapi tak ada kaca pecah maupun bagian rumah makan yang rusak karena aksi tersebut.

"Saya ngumpet di lantai 2. Kok rame-rame sekali, ternyata ada kejadian tersebut. Suara batu yang mengenai truk dan suara kayu keras sekali," cerita dia.

Saking takutnya, ia tak berani keluar dari rumah makan padang 24 jam tersebut.

Ia pun tak berani mendokumentasikan kejadian itu menggunakan kamera di ponselnya.

"Tak berani, takut dikejar dan mereka masuk ke sini," ujarnya.

Saksi lain, warga sekitar bernama Sri Widiati (40) menuturkan ia dan warga sangat ketakutan saat ada aksi tersebut.

"Saya menengok ke jalan, kok ramai sekali. Lalu saya memilih bersembunyi di dalam rumah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujar dia.

Pagi hari pascabentrokan, ia mendapatkan ratusan batu, kayu dan benda-benda lain berserakan di jalanan.

"Ada banyak sekali batu-batunya. Tapi sudah dibersihkan," urai Sri.

Halaman
12

Berita Terkini