Keberadaan Jasadnya Tidak Diketahui, CIA Ungkap Misteri Ini, Saddam Husein Masih Hidup?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saddam Husein (69)

Laporan Wartawan TribunJakarta, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Masih ingatkah Anda dengan Sadam Husein?

Sadam Husein adalah orang yang memimpin Irak selama 24 tahun, periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003.

Namun pada Desember 2006 atau pada usia 69 pemimpin totaliter Irak itu dihukum gantung.

Siapa sangka 12 tahun kepergiannya masih menyisakan sebuah misteri.

Misteri apakah itu? Mari Kita simak kisah selengkapnya!

TONTON JUGA 

Hingga saat ini teka-teki di mana jenazah Saddam masih tidak diketahui.

Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja.com, keberadaan jenazah Saddam masih menjadi perdebatan.

Makam Saddam berada di kota kelahirannya al-Awjah, di satu lokasi dengan tempat ayahnya dikuburkan.

Namun, ada yang menyebutkan bahwa jasad Saddam telah diambil AS dengan Perintah George W Bush.

Baca: Maju di Pilpres 2019, Sam Aliano Akan Lunasi Hutang Indonesia Hingga Gratiskan Biaya Umrah

Beberapa pihak lain menyebutkan bahwa jasad Saddam sudah hancur, karena makamnya diledakkan paramiliter Syiah dari koalisi Hashed al-Shaabi, yang bertugas mengamankan lokasi tersebut.

Ada pula yang meyakini bahwa jenazah Saddam sudah dibawa ke luar dari Irak oleh putrinya, Hala.

Sedangkan beberapa penduduk Baghdad beranggapan, pria kelahiran 1937 itu masih hidup di luar Irak.

Mungkinkah Saddam Husei masih hidup? Mungkinkah sosok yang menjalani hukuman gantung itu adalah kembarannya? CIA berhasil memecahkan misteri tersebut.

Tak sedikit yang merasa penasaran terkait misteri jasad Saddam Husein yang dimakamkan di Al-Awjah yang merupakan kampung halamannya.

Baca: Dibangun dari Barang Bekas, Begini Uniknya Area Wasteland Exhibition di IIMS 2018

Ada yang mengatakan jasad yang dikuburkan itu bukanlah Saddam Husein yang asli.

Hal ini dikemukakan oleh seorang warga Baghdad bernama Abu Samer.

Abu Samer percaya Saddam Husein belum mati.

Memang santer terdengar kabar bahwa Saddam Husein memiliki orang-orang yang melindunginya.

Orang-orang ini bukanlah manusia biasa.

Baca: Rekaman CCTV, Ada Indikasi Bocah Diduga Korban Persekusi Mencuri Jaket

Diyakini, pelindung Saddam Husein adalah orang yang memiliki wajah yang serupa dengannya.

Kabarnya, Saddam Husei membayar mahal 'kembarannya' tersebut.

Namun, legenda 'kembaran' Saddam Husein ini terpatahkan oleh agen CIA yang menginterogasinya.

Adalah John Nixen, agen CIA yang aktif pada 1998 sampai 2011.

Saddam Husein ditemukan pada sebuah lubang di sebelah peternakan di kota kelahirannya, Tikrit pada Desember 2003.

John Nixon yang sudah mempelajari Saddam Husein sejak bergabung dengan CIA ditunjuk menjadi orang yang mengidentifikasi Saddam.

Baca: Diduga Sopir Mengantuk, Sebuah Minibus Terperosok ke Kolong Tol JORR di Kembangan

Melansir dari BBC, agen CIA tersebut mengatakan itu memang benar pria itu adalah Saddam Husein.

Bahkan John Nixon tidak memiliki keraguan sedikit pun.

Selama menginterogasi Saddam Husein, John Nixon menemukan dua sisi pada diri mantan pemimpin Irak tersebut.

Nixon mengaku melihat sisi manusia Saddam.

"Ia adalah satu di antara indivisu paling berkarisma yang pernah saya temui. Ketika ia sedang ingin, ia bisa mengesankan, baik, lucu, dan santun," katanya.

Namun, ada juga sisi lain Saddam yakni sisi kelamnya.

Baca: Satpol PP Batal Lakukan Pembongkaran Perumahan House 3 di Jagakarsa, Ini Alasannya

Saddam bisa berubah menjadi orang yang kasar, arogan, serta menyeramkan ketika habis kesabaran.

Baca: Janji Menikahi Selingkuhan, Suami Santet dan Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Sang Istri

Nixon juga menggambarkan sosok Saddam adalah orang yang paling banyak menaruh curiga yang pernah ia temui.

"My name is Saddam Hussein. I am the president of Iraq and I want to negotiate."

"Nama saya, Saddam Huseein. Saya adalah Presiden Irak dan saya mau bernegosiasi," ucap Saddam kala itu.

Baca: Diduga Sopir Mengantuk, Sebuah Minibus Terperosok ke Kolong Tol JORR di Kembangan

Pertanyaan yang menjadi topi utama Amerika adalah mengenai senjata pembunuh massal.

Ketika itu Saddam mengatakan Irak tidak memilikinya dan telah menghentikan program nuklir tersebut pada beberapa tahun sebelumnya.

Menurut Nixon, Saddam juga mengaku tidak berniat memulainya kembali.

Namun, hasil interogasi yang dilakukan oleh Nixon dicap gagal oleh Amerika.

Berita Terkini