Waspada! Perlintasan Kereta Api Stasiun Gang Sentiong Rawan Kecelakaan

Penulis: Bima Putra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepadatan di perlintasan kereta api rel ganda Stasiun Gang Sentiong, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JOHAR BARU - Kecelakaan antara kereta api dengan mobil box terjadi terjadi di perlintasan kereta api stasiun Gang Sentiong.

Mobil box berplat B 9434 UXT itu ditabrak kereta barang sekira pukul 12.45 WIB Rabu (25/4/2018).

Beruntung tidak korban jiwa pada kecelakaan tersebut.

Rudi (53) seorang warga sekitar mengatakan kecelakaan di perlintasan kereta api stasiun Gang Sentiong memang kerap terjadi.

"Kalau kereta nabrak mobil baru ini doang, tapi kalau kereta nabrak orang bawa motor itu sering. Ibaratnya setahun bisa dua kali kejadian. Pokoknya ada saja kecelakaan di sini," kata Rudi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis ( 26/4/2018).

Ia mengatakan, sekira enam bulan lalu ada pengendara motor dan pedagang gerobak yang ditabrak kereta api di perlintasan Gang Sentiong.

Baca: Sopir Taksi Online yang Ditembak Mati Dimakamkan Malam Ini di TPU Tegal Alur

Menurutnya, kedua korban kecelakaan tersebut meregang nyawa saat berada di rumah sakit.

Kecelakaan kerap terjadi menjelang waktu petang di mana banyak kendaraan melintas.

Rudi mengatakan, kecelakaan acapkali disebabkan pengendara yang tidak sabar menunggu palang perlintasan kereta terbuka.

Sempitnya kondisi jalan di perlintasan kereta membuat pengendara kehilangan kesabaran hingga nekat menerobos palang perlintasan.

"Banyak yang enggak sabar terus menerobos, jadinya kecelakaan. Tapi di sini memang jalannya sempit, dari dulu juga sudah seperti ini," jelasnya.

Pantauan TribunJakarta.com, ruas jalan di area perlintasan kereta terbagi menjadi dua jalur.

Yakni mengarah ke arah Johar Baru dan yang mengarah ke jalan Kramat Raya, Senen.

Baca: Tabrakan Kopaja dan Mobil Honda HRV di Gedung Wisma Bakrie Seperti Hujan Pecahan Kaca

Di sekitar area pun terdapat empat jalan menuju pemukiman warga.

Yakni jalan Kramat Sawah, jalan Kramat Pulo, jalan Kramat Pulo Gundul, dan jalan Kawi-Kawi.

Keluar masuknya kendaraan dari pemukiman warga turut berimbas pada kemacetan yang terjadi.

Rudi menambahkan, kemacetan di area perlintasan Gang Sentiong kian parah saat bulan Ramadan.

"Kalau bulan puasa, mulai jam empat sore tuh di sini makin macet. Jadi makin rawan kecelakaan, antara pengendara atau pun antara pengedara dengan kereta api," ujarnya.

Selain berdekatan dengan pemukiman warga, ditutupnya perlintasan kereta api dekat Pasar Gaplok pun turut menambah kemacetan.

"Abis perlintasan pasar Gaplok ditutup di sini jadi makin macet, harusnya sih itu perlintasan dibuka lagi," ucapnya.

Baca: Aparat Polres Tangsel Tangkap Pria Spesialis Pencuri di Kamar Indekos Wanita

Senada dengan Rudi, Ahmad (53) yang juga merupakan warga sekitar mengatakan penutupan perlintasan pasar Gaplok membuat kemacetan di perlintasan Gang Sentiong.

"Jadi semakin macet, apalagi ini jalannya memang sudah sempit," keluhnya.

Sebagai informasi, perlintasan kereta api pasar Gaplok setelah terjadi kecelakaan besar.

Kecelakaan tersebut melibatkan antara kereta Walahar Ekspres rute Tanjung Priok-Purwakarta dengan mobil.

Dua orang tewas dalam kecelakaan menyebabkan gerbong kereta api terbakar pada Selasa (13/6/2017).

Berita Terkini