Puluhan Tahun Tinggal di Gubuk,  Keluarga Aras Tidak Dapat Listrik Hingga Minum Comberan

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Pak Aras di depan gubuknya di Jalan Gempol, Kunciran, Pinang, Tangerang, Kamis (3/5/2018)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG- Muhammad Aras Arifin (45) sudah merasakan pahit getirnya kehidupannya. Selama puluhan tahun, dia menghabiskan hidupnya tinggal di gubuk.

Aras mengaku bahkan pernah diusir oleh aparat. Penderitaan Aras belum selesai. Rumahnya tidak bisa mendapat penerangan karena listrik dicabut. Selain itu mereka terpaksa meminum air comberan karena tidak mendapatkan fasilitas air bersih.

Baca: Juarai Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten, Murid Ini Terima Hadiah Amplop Kosong

Aras tinggal bersama istrinya, Yulianti, bersama keenam orang anaknya disebuah gubuk berukuran sekira 5 x 8 meter di Jalan Gempol Raya, Kelurahan Kunciran, Pinang.

Gubuk kumuh tersebut Aras buat menggunakan alat dan bahan seadanya tanpa bantuan warga sekitar.

Kondisi tersebut cukup miris karena tidak mendapat bantuan dari Pemerinah. Padahal, gubuk Aras hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kantor Kelurahan Kunciran, Tangerang. Saking dekatnya, gubuk milik Aras terlihat dari halaman depan Kantor Kelurahan Kunciran.

Baca: Inilah Pengalaman Mistis Eko Santoso alias O,Ok, Pria yang 28 Tahun Sebagai Kuncen TPU Jeruk Purut

"Sudah sejak lama listrik rumah kami dicabut sama PLN, modal lilin saja. Noh kelihatan kan kantornya, kagak diberi listrik sama air bersih," ujar Aras saat dijumpai TribunJakarta.com di Tangerang, Kamis (3/5/2018).

Sampai pada akhirnya, ia menjelaskan kepada warga kalau keluarganya tidak butuh lagi listrik untuk penerangan.

Baca: Cukup Beli Paket Rp 12 Juta, Bisa Terbang Selama 1 Tahun Kemanapun dan Kapanpun di Seluruh Indonesia

Menurutnya, ia telah membantu warga kampung Kunciran untuk memberikan kabel listrik dan membantu menghijaukan wilayahnya.

Baca: Polisi Sita 2 Ton Ciu Siap Edar dari Home Industriy di Tambora

"Tapi mana balas kasihnya? Gak ada. Kami dibiarkan seperti ini, bahkan kalau dibilang minum air comberan, pernah. Karena tidak dikasih oleh musala. Tapi, pakai bismillah saja semua yang buruk bisa jadi bersih," kata dia.

Masa-masa kelam tersebut terjadi sekira pada tahun 2007. Kini Aras telah menggali sumur sedalam 15 meter sebanyak tiga sumur sebagai sumber air bersih.

Keluarga besarnya kini dapat menikmati air bersih dari sumur tersebut. Sekadar informasi, keenam anaknya bernama Raja Wahyu, Rizky Amalia, Maharani Gipty, Bintang Erlangga Saptahadi, Dewa Elang Samudra dan Dewi Cipta Negara.

Berita Terkini