Bahkan, sehari sebelum kejadian, keduanya baru saja melakukan sesi foto prewedding di Pantai Ancol, Jakarta Utara.
Awal pertemuan antara Steven yang merupakan sopir taksi online dengan Laura yang lulusan S-2 di Australia terjadi di lapangan bulu tangkis.
Baca: Intel Polri Ditemukan Tak Bernyawa di Mobil, Diduga Keracunan Asap Knalpot
Hal itu karena keduanya memang hobi bermain olahraga tersebut.
Paman Stefanus, Angkoeh membenarkan kalau ponakannya itu memang hobi bermain bulu tangkis sejak kecil.
"Dari kecil tuh dia udah suka main bulu tangkis. Cuma sekedar hobi aja, enggak pernah sampai ikut kejuaraan," kata Angkoeh saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (7/5/2018).
Namun, ia tidak mengetahui pasti dimana saja Stefanus kerap bermain bulu tangkis.
Hal itu lantaran Stefanus merupakan anak yang pendiam dan tertutup.
"Yang saya tahu dia mainnya di daerah Pantai Mutiara aja. Kalau di tempat lain saya enggak tahu dia main dimana," ujarnya.
Bahkan, ia juga baru mengetahui kalau Stefanus dan Laura bertemu karena kesamaan hobi bermain bulu tangkis dari pemberitaan di media massa.
"Saya juga baru tahu itu sekarang. Stefanus kan orangnya enggak pernah cerita," kata Angkoeh.
3. Takut Tikus
Keluarga tidak menyangka Stefanus (25) tega membunuh dan membakar kekasihnya, Laura (41), hanya karena persoalan sepele.
Pasalnya pelaku dikenal keluarga sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup.
"Siapa yang sangka dia bisa setega itu. Dengan tikus saja takut banget," kata Angkoeh, paman Stefanus, Kamis (7/5/2018).
Angkoeh menduga hal tersebut karena Stefanus kehilangan sosok figur seorang panutan setelah sang ayah meninggal dunia sewaktu pelaku masih kecil.