Sesaat sebelum peristiwa itu sebut Rudy, almarhum Ipda Auzar bermaksud hendak menyampaikan kegiatan keagamaan kepolisian di bulan Ramadan kepada anggota lainnya.
"Karena beliau ini aktif di kegiatan keagamaan di Polda. Beliau kan agamanya bagus, ustadz juga, ulama juga," tutur Rudy.
Namun naas, dia ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh sejumlah terduga pelaku teroris pagi itu saat berada di halaman Mapolda Riau.
Menurut informasi, Ipda Auzar sebelum ditabrak juga baru saja menunaikan ibadah salat sunnah Duha.
"Beliau memang setiap hari Salat Duha," katanya.
4. Suasana Haru di Kediaman Almarhum Ipda Auzar
Suasana haru penuh air mata meliputi rumah duka Ipda Auzar di Jalan Bambu Kuning I Kota Pekanbaru saat mobil ambulans membawa jenazah Ipda Auzar datang, Rabu (16/5/2018).
Ani, Istri mendiang nampak menangis tersedu-sedu sambil dipapah oleh sejumlah anggota keluarga lainnya saat turun dari mobil ambulans tersebut.
Pantauan Tribunpekanbaru.com di lapangan, seluruh keluarga dekat Ipda Auzar nampak sudah memadati rumah duka bersama dengan warga setempat.
Ketika jenazah masuk ke dalam rumah duka, isak tangis dan panggilan-panggilan terhadap mendiang menggema di seluruh bangunan dua lantai itu.
Pihak keluarga kemudian membuka kembali kafan di bagian muka jenazah untuk dilihat terakhir kali sebelum berpisah untuk dimakamkan selepas Ashar nanti.
Tak hanya pihak keluarga saja, sejumlah kenalan lainnya seperti rekan sejawat di Polda Riau juga nampak hadir di lokasi rumah duka.
Sejumlah tokoh-tokoh di Provinsi Riau juga hadir dan menyampaikan rasa duka kepada keluarga Ipda Auzar.
Sebut saja Plt Gubri Wan Thamrin dan Ahmad Syah Haroffie juga kelihatan menyampaikan rasa belasungkawa disana.
Direncanakan, Wakapolri Komjen Syafruddin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mayang Sari Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru selepas shalat Ashar.