Pekerjaan Teroris Wirausaha, Mantan Teroris: Karena waktu Tidak Terikat dan Bisa Melakukan Lal Lain

Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan narapidana terorisme, Yudi zulfahri

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Sejumlah teroris yang berhasil diamankan aparat kepolisian, kebanyakan berprofesi sebagai wirausaha. Sebut saja satu di antaranya adalah Choir, terduga teroris yang baru saja ditangkap di kediamannya di Jalan Gempol Raya, Kunciran, Pinang, Tangerang.

Choir memiliki usaha jahit dengan nama 'Duta Konveksi' dan mempekerjakan seorang karyawan yang juga diciduk sebagai terduga teroris.

Baca: Hilang 4 Tahun, Sejumlah Ahli Sebut Malaysia Airlines Raib Karena Pilot Bunuh Diri

Selain itu juga teroris yang meledakkan diri di Surabaya yang ternyata mengelola bisnis online.

Ternyata hal tersebut bukan tanpa alasan. Mantan narapidana terorisme, Yudi zulfahri mengungkapkan profesi wirausaha membuat para teroris lebih memiliki banyak waktu dan tak terikat dengan aturan perusahaan seperti halnya pegawai.

Baca: Diborgol dan Tertunduk, Terduga Teroris di Tangerang Pasrah Ketika Polisi Geledah Kamar Mesnya

"Kalo wirausaha waktunya tidak terikat. Bisa melakukan hal lain. Karena jika di perusahaan sebagai karyawan kan waktunya terbatas," ungkap Yudi via sambungan ponsel, pada Kamis (17/5/2018).

Yudi mengatakan tidak ada kriteria wirausaha tertentu yang diperbolehkan, pilihannya tergantung kemampuan yang dimiliki.

"Untuk usahnya sendiri tergantung skill atau kemampuan masing-masing. Mulai dari latar belakangnya atau spesialisasi. Kebanyakan juga yang berjualan obat-obatan herbal," ungkapnya lagi.

Baca: Bumi Milik Tuhan, Warga Magetan Terima Jenazah Pengebom Gereja Surabaya Dimakamkan di Sana

Yudi juga mengatakan selain waktunya yang tidak terikat, untung yang banyak juga bukanlah sebuah tujuan berwirausaha dari para teroris.

Mereka beranggapan perjuanganlah yang menjadi tujuan utama.

"Enggak bisa diukur persen, mereka itu tujuan utamanya kan perjuangan, bukan mencari nafkah. Yang menyesuaikan itu nafkahnya. Nafkah menyesuaikan perjuangan," terang Yudi.

Berita Terkini