Gasak Pegadaian Rp 1,9 Miliar, Kuli Panggul Ini Berhasil Karena Setel Dangdut Sambil Ngebor

Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG- Iwan (39), seorang kuli panggul Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat berhasil merampok sebanyak tiga tempat pegadaian.

Ia membobol pegadaian dengan mengebor dinding bersama empat rekannya.

“Kami ngontrak sebuah rumah di sebelah pegadaian, Rp 600.000 sebulan. Kami ngaku sebagai tukang buah. Tapi selama mengontrak kami memata-matai kantor pegadaian,” kata Iwan, di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).

Lalu, lanjutnya, setelah mengetahui bahwa kondisi kantor sudah sepi dan tidak dijaga petugas keamanan, ia memulai aksinya. Yaitu bersama R, D, AS, dan H. Mereka memilih akhir pekan yang biasanya pegawai kantor tersebut libur.

“Saya dapat tugas mengebor dan menjebol tembok bagian belakang. Lalu setelah itu masuk ke dalam, menjebol brankas, dan mengambil barang-barang berharga, seperti hp, laptop, kamera, uang, dan lainnya,” kata Iwan.

Ia mengaku melakukan aksinya sejak pukul 09.00 sampai pukul 03.00. Kemudian, setelah berhasil, mereka membawa kabur barang curian tersebut.

“Supaya tetangga enggak curiga, kami setel musik dangdut selama mengebor. Jadi suara bor nggak akan terdengar,” kata Iwan.

Seperti diketahui, Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya (PMJ) menangkap sebanyak lima pelaku pembobol kantor pegadaian.

Di mana para pelaku, R, Ha, Iw, D, dan AS, berhasil menggasak sebanyak Rp 1,9 miliar.

“Kejadian ini diotaki oleh R (38) yang berperan sebagai kapten. Bertugas mengebor dan menjebol tembok bagian belakang TKP, masuk ke dalam TKP dan melakukan aksi pencurian, mencabut dan merusak CCTV yang ada di TKP,” kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).

Kemudian, mereka membagi tugas dengan para tersangka lainnya. Yaitu Iw (39), berperan mengebor dan menjebol tembok bagian belakang TKP, menjebol brankas, dan mengambil barang-barang berharga.

Kemudian, D (38) berperan memantau situasi di depan lokasi TKP dan yang menjual barang hasil kejahatan. Lalu AS berperan sama dengan Iw.

Sedangkan Ha, yang menyiapkan semua peralatan untuk melakukan aksi pencurian dan menyewakan rumah.

“Komplotan ini dilengkapi dengan peralatan yang sangat lengkap sehingga tidak mengalami kesulitan setiap melaksanakan aksinya. Komplotan ini sebelum melaksanakan aksinya selalu mencari lokasi perusahaan gadai yang di sebelahnya merupakan ruko atau toko yang sedang dikontrakkan,” kata Argo.

Kemudian setelah mereka mengontrak ruko atau toko tersebut, komplotan ini memilih hari pada saat akhir pekan untuk melaksanakan aksinya.

Karena, karyawan dan penjaga di perusahaan gadai tersebut libur.

“Lalu, setelah menentukan hari pelaksanaan aksinya, mereka membagi tugas sesuai peran masing-masing. Ketika mereka sudah bisa menjebol tembok, lalu memasuki TKP, mereka langsung menguras habis barang-barang berharga seluruh isi pusat gadai tersebut. Total yang berhasil dicuri sebanyak Rp 1,9 miliar,” jelasnya.

Aksi mereka telah berlangsung di sebanyak tiga lokasi yaitu Pondok Gede, Bekasi, lali Cilodong, Depok, dan Pancoran Mas, Depok.

Mereka telah memulainya sejak bulan Februari 2018 lalu.

Namun, pada Selasa (22/5/2018), para pelaku berhasil ditangkap.

“Pelaku R terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan dan tewas,” katanya.

Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu senjata api, 10 buah peluru kaliber 9 mm, lima buah tabung oxygen gas, satu buah tabung gas elpiji, 10 buah obeng panjang, satu buah golok, dan dua buah mesin bor.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 ayat (2) KUHP dengan hukuman penjara paling lama sembilan bulan. (Mohamad Yusuf)

Berita ini telah tayang di Warta Kota dengan judul: Kuli Panggul Tanah Abang Bobol Pegadaian Sambil Setel Dangdut

Berita Terkini