Dinas Lingkungan Hidup Perlihatkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral Lewat Video di Instagram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat sampah buatan Jerman yang dibeli Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji memperlihatkan penggunaan tempat sampah berstandar internasional yang akan dibeli tahun 2018.

Isnawa menunjukannya melalui video yang dia unggak ke akun Instagram-nya di @isnawa_adji.

Dalam video tersebut, terdapat truk compactor yang sedang mengangkut sampah dari tempat sampah beroda.

Namun, proses pengangkutannya tidak menggunakan tenaga manusia.

Tempat sampah tinggal dipasang pada katrol yang ada di truk.

Kemudian truk compactor bisa secara otomatis mengangkat tempat sampah tersebut.

Baca: Pemprov DKI Ungkap Alasan Pembelian Tempat Sampah Buatan Jerman Rp 9,6 Miliar

"Dinas Lingkungan Hidup Jakarta mulai operasionalkan dust bin berbahan HDPE berstandar Internasional (tong sampah beroda) sebagai pasangan truk compactor, disebar di seluruh Jakarta. solusi keterbatasan lahan utk sampah dan lebih ramah lingkungan," tulis Isnawa di akun Instaram miliknya, Minggu (3/6/2018).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji di Lapangan IRTI, Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Isnawa menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup mulai melakukan modernisasi alat sejak beberapa tahun terakhir.
Sejak 2016, Dinas LH secara bertahap mengganti mobil truk sampah terbuka dengan truk compactor.

Dinas LH membeli 91 unit truk compactor pada saat itu.

Baca: Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkat: Cinta Terlarang, Reaksi Istri Sampai Respon PGI

Truk compactor bisa langsung memadatkan sampah. Dengan menggunakan truk compactor, tetesan air lindi atau air sampah tidak berceceran ke jalan.

"Kami membeli compactor karena ingin memperbaiki sarana kebersihan. Masa mau pakai truk terbuka terus?" kata Isnawa.

Pada 2017, Dinas LH memulai pengadaan dust bin atau tempat sampah sebanyak 1.500 unit.

Rinciannya, 500 unit tempat sampah ukuran 120-140 liter dan 1.000 unit ukuran besar yaitu 660 liter.

Selain itu, Dinas LH juga menambah 75 truk compactor pada tahun yang sama.

Pada 2018, Dinas LH membeli 2.600 tempat sampah dengan harga total Rp 9,6 miliar.

Pengadaan tempat sampah itu viral karena Dinas LH membeli tempat sampah buatan Jerman.

Ingin sejajar dengan kota maju

Isnawa menjelaskan selama ini proses pengumpulan sampah dari rumah ke rumah menuju TPST Bantargebang masih tradisional.

Petugas mengangkut sampah dengan gerobak kemudian meletakannya ke tempat penampungan sementara (TPS).

Setelah itu truk sampah mengangkut kembali sampah itu dan membawa ke TPST Bantargebang. Isnawa mengatakan proses ini tidak efektif.

"Coba saja hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat. Mulai naik ke gerobak dari masing-masing rumah, turun dari gerobak di TPS, lalu naik lagi ke truk sampah dan turun lagi di TPST Bantargebang," ujar Isnawa.

Isnawa mengatakan proses seperti ini akan dipangkas agar efisien.

Dinas LH ingin meletakan tempat sampah buatan Jerman berukuran 660 liter itu di permukiman warga. Warga bisa membuang sampah di tempat sampah itu.

Isnawa menyebut tempat sampah jenis ini bisa menampung sampah dari 330 orang.

Ketika jadwal pengambilan sampah tiba, petugas tinggal mendorong tempat sampah ini ke arah truk compactor.

"Petugas bisa mendorong bin beroda ini ke lokasi truk compactor dan langsung mengaitkan ke kait hidrolik. Tempat sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. Ini persis seperti di negara-negara maju," ujar Isnawa. (Jessi Carina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat Video, Dinas Lingkungan Hidup Tunjukkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral ",

Berita Terkini