Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Keong beserta rumah-rumahannya mungkin merupakan permaianan Anda di masa kecil.
Meski sudah lama berlalu, masih ada pedagang keong mainan yang eksis di Jakarta.
Baca: H-10 Lebaran, Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati Alami Sedikit Kenaikan
Satu diantaranya Rosbudiati (46) yang telah 10 tahun berjualan keong di kawasan Koja, Jakarta Utara.
"Udah bertahun-tahun, ada kali 10 tahun," kata Rosbudiati Senin (4/6/2018).
Dirinya mengaku kerap menjajakan keongnya di depan Sekolah Dasar (SD).
Baca: Libur Lebaran, Polisi Berikan Kompensasi Kepada yang Belum Sempat Perpanjang SIM
Di hari libur dia terbiasa berjualan di daerah pasar atau lokasi ramai lainnya.
"Di depan SD, kalo lagi liburan di pasar, di tempat ramai aja," ujarnya.
Keong dagangannya itu didapatkan Rosbudiati dari belanja pasar.
Baca: Tidak Memiliki Ongkos, Mantan Tukang Becak Ini Sudah 4 Lebaran Tak Bisa Mudik ke Brebes
Sedangkan untuk rumah-rumahannya Rosbudiati membuatnya sendiri.
"Kalo keongnya beli di pasar, tapi rumah-rumahannya bikin sendiri," imbuhnya.
Harga yang di pasarkannya pun variatif, untuk keong dijualnya seharga seribu rupiah sampai Rp 2 ribu.
Baca: Ketua RT Ciganjur Terkait Pengumpulan Zakat: Saya Pernah Ditegur Kok Cuma Segini?
Sedangkan untuk rumah-rumahan keong dibanderol seharga seribu hingga Rp 15 ribu.
Dirinya mengatakan, dagangannya kini sudah tidak seramai dulu lagi.
Alasannya karena anak-anak kini lebih suka bermain dengan ponsel ketimbang permainan tradisional seperti keong.
"Ramean dulu sih, sekarang anak-anaknya pada lebih suka main handphone," paparnya.