Baca tanpa iklan
"Pasti kalu nangis, sampai saat ini kita masih terus menangis," ujar Fitria.
"Semua keluarga masih selalu pastinya masih sedih," tambahnya.
Fitria juga mengatakan dirinya selalu berpesan pada sang adik untuk selalu berdoa kepada Tuhan.
"Selalu terus berdoa, mohon sama Allah mudah-mudahan dikasih yang terbaik, amin," jelasnya.
Untuk bisa membisikan dan menyampaikan pesan tersebut pada sang adik, nyatanya Fitria harus berkorban.
Pasalnya dia dan Dhawiya saat diruang tunggu dipisahkan sebuah pagar setinggi perut orang dewasa.
Dhawiya berada di dalam sebuah jeruji besi, ia menatap ke arah sang kakak.
Melihat hal tersebut, Fitria rela melompati pagar dibantu dengan anggota keluarga lainnya.
Saat dia dan Dhawiya bertemu keduanya langsung berpelukan erat.
Air mata Dhawiya dan Fitria mengalir deras.
Setelah beberapa saat berpelukan dan saling berbisik, petugas pengadilan datang menghampiri keduanya.
Petugas tersebut menegur aksi Fitria yang meloncati pagar.
"Ibu maaf ibu, enggak boleh ya bu," tegur petugas pengadilan.
Setelah ditegur Fitria lantas kembali ke tempat semula.
Diberitakan sebelumnya, Dhawiya Zaida ditangkap oleh Satuan Tugas (Satgas) Narkoba Polda Metro Jaya di kediamannya, di kawasan Cawang, Jakarta Timur, 16 Februari 2018.