Tak Hadir Tampil Live di Mata Najwa, Najwa Shihab Bongkar Alasan Andi Arief: Dilarang Ketua Umumnya

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Arief - Najwa Shihab

TRIBUNJAKARTA.COM - Najwa Shihab mengaku telah mengundang sosok Andi Arief untuk tampil live di acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7 pada Rabu malam (15/8/2018).

Seperti diketahui, Andi Arief telah mencuitkan blak-blakan soal pencapresan Prabowo Subianto yang menggandeng Sandiaga Uno.

Melalui akun twitternya, @AndiArief__, Kamis (9/8/2018), ia menceritakan pertemuannya dengan utusan Sandiaga Uno sekitar dua minggu lalu.

Dalam pertemuannya itu ia menyebut utusan Sandiaga Uno meminta pihak Partai Demokrat untuk menggulingkan pencalonan Prabowo - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar menjadi Sandiaga Uno - AHY.

Setelah pertemuan itu, lanjutnya, ia juga sempat bertemu dengan Sandiaga Uno.

Lantas iapun menyampaikan pesan itu kepada SBY. Namun SBY merespon bahwa dirinya tak akan pernah mengkhianati Prabowo Subianto.

"Suatu hari utusan Sandi Uno diutus bertemu saya untuk menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY menjadi Sandy-AHY, Esoknya saya ditemukan dengan Sandi Uno. Saya sampaikan ke SBY, lalu SBY bilang ; *Saya tak akan pernah khianati Prabowo,*" tulis Andi Arief.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak kecewa sedikitpun pada pencapresan Prabowo - Sandiaga Uno.

Namun, lanjutnya, ia hanya ingin Prabowo Subianto mengetahui bahwa orang yang digadangnya menjadi cawapres adalah orang dua minggu lalu akan menggulingkannya.

"Saya tidak kecewa sedikitpun pada pencapresan Prabowo - Sandi Uno. Saya hanya ingin tuit ini didengar Prabowo bahwa orang yang akan menjadi cawapresnya adalab yg dua minggu lalu akan menggulingkannya," tulis Andi Arief.

Kendati demikian, kedua kubu ternyata masih dalam satu koalisi.

Cuitan Andi Arief, Kamis (9/8/2018). (Twitter/@Andiarief__)

"Meski Partai demokrat merasa ada jalan salah yang ditempuh Prabowo dalam memimpin koalisi ini, namun sampai siang ini kami masih berada dalam barisan koalisinya. Sampai detik ini," pungkas Andi Arief.

Sebelumnya dikabarkan Andi Arief terang-terangan mengkritik keras Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus, karena lebih mementingkan uang daripada partai pada Rabu (8/8/2018).

"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS," cuit Andi Arief.

Saat dikonfirmasi Andi Arief membenarkan tulisannya tersebut. Ia mengaku kecewa karena Prabowo lebih mementingkan uang daripada perjuangan.

Mahfud MD Tersingkir Jadi Cawapres Jokowi, Yenny Wahid: NU Penjaga Moral Bukan Mesin Elektoral

Tak Jadi Cawapres, Mahfud MD Bongkar Sosok Jokowi Dimatanya Hingga Perannya di Kasus Begal Bekasi

"Bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres. benar-benar jenderal di luar dugaan," katanya.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di akun Twitter @AndiArief__, Andi Arief tak langsung menyebut nama Prabowo Subianto.

"Capres yang takut karena ancaman partai tertentu lalu takluk, pasti kalau teriak anti asing cuma hiasan dibibir."

Cuitan berikutnya, Andi Arief mencuitkan, "Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi aelanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo. Kalau sepakbola namanya pengaturan skor."

Cuitan Andi Arief (Tangkapan layar Twitter @AndiArief_)

Selanjutnya, Andi Arief memberikan keraguannya tentang Prabowo yang dalam orasinya menggelegar tapi tak mewakili mentalnya.

"Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken," tangkapan layar Twitter @AndiArief_

Sebelum menyebut Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus, Andi Arief blak-blakan dalam cuitannya jika Demokrat menolak kedatangannya ke Kuningan.

Teka-teki Wagub DKI Pengganti Sandiaga, Anies Baswedan Sebut Kini Mengerucut Jadi 3 Nama

Disebut Relakan Sandiaga Jadi Cawapres dan Dukung Prabowo Karena Utang Budi, Ini Jawaban Anies

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus."

Menurut Andi Arief, cara Prabowo Subianto mencari cawapres membuat Partai Demokrat tak cocok.

Ia kembali mencuit, "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami."

Cuitan Andi Arief (Tangkapan layar Twitter @AndiArief_)

Adanya berbagai pernyataan Andi Arief di Twitter itu membuat publik heboh.

Untuk itu, Najwa Shihab mengundang Andi Arief untuk tampil live di acaranya agar bisa berdiskusi.

Meski demikian, Najwa Shihab mengatakan, awalnya Andi Arief telah konfirmasi akan hadir di acara tersebut.

Namun, belakangan ternyata Andi Arief dilarang hadir oleh ketua umumnya.

"Sedianya udah confirm datang ke Mata Najwa tapi dilarang oleh ketua umumnya untuk hadir," imbuh Najwa Shihab.

"Tapi masih nge-tweet-nge-tweet, bagaimana ini?" sambung Najwa.

Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaen politikus Partai Demokrat mengaku, cuitannya tersebut merupakan bentuk kekesalan Andi Arief.

"Memang rasa kecewa karena Andi Arief merupakan sosok yang terlibat meramu koalisi ini dari nol sampai terbangun," tegasnya.

Simak Videonya:

Berita Terkini