Postingan Wanda Hamidah Jadi Sorotan, Ini Reaksi Ahmad Dhani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi Ahmad Dhani Prasetyo ditemui awak media usai menjalani sidang kasus ujaran kebencian yang menjeratnya di depan Ruang Sidang Utama PN Jaksel, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018).

Dia mengatakan, dirinya tak keluar menemui pendemo lantaran takut emosi dan bersikap gaduh.

"Saya kan takut, kalau saya keluar, saya marah terus saya habisi semuakan repot,"ujar Ahmad Dhani.

Oleh sebab itu, dirinya memilih untuk bersabar menunggu di dalam lobby hotel.

Ahmad Dhani semula dijadwalkan hadir di acara deklarasi tersebut bersama Neno Warisman. Namun, Neno Warisman belum terlihat hadir.

Sebelumnya, aksi deklarasi Relawan Ganti Presiden 2019 yang dihadiri ratusan orang di sekitar Monumen Tugu Pahlawan Surabaya dibubarkan polisi.

Polisi menyebut aksi tersebut tidak memiliki Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dan banyak menuai protes dari warga Surabaya.

Tanggapan Wasekjen Rijalul Ansor 

Muhammad Maftuh selaku Wasekjen Rijalul Ansor Pusat ikut menanggapi vlog buatan Ahmad Dhani.

Ia merasa tersinggung karena seorang teman Dhani menyebut "Bansor idiot".

"Sebenarnya yang idiot ini siapa, Banser atau siapa," ujar pria yang akrab disapa Gus Maftuh itu pada TribunJatim.com.

Ia menambahkan, jika Ahmad Dhani datang baik-baik, pihaknya akan menerima dengan baik.

Datang baik-baik yang dimaksud adalah dalam bentuk konser atau sekedar silaturahmi.

"Tapi ini lain, Anda mau ngobrak-abrik Surabaya," kata Gus Maftuh.

"Surabaya tidak takut dengan itu."

Ada satu teman Ahmad Dhani lagi yang dalam vlognya menyebut hijabnya sempat ditarik-tarik.

Teman perempuan Dhani itu lalu menantang untuk "satu lawan satu".

Mengenai hal tersebut, Gus Maftuh memberikan tanggapan.

"Itu sudah masuk anarkisme," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tak bermaksud menolak adanya aksi #2019GantiPresiden.

Sederet Jadwal Pertandingan Atlet Indonesia di Asian Games 2018, Hari Ini 28 Agustus

Belum Sempat Bulan Madu, Pasangan Suami-Istri Ini Raih Medali Emas di Asian Games 2018

Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus, Tukang Parkir di Depok Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Tapi, yang ditolak adalah esensi yang ada di baliknya.

"Sebenarnya tujuan Anda ini bukan untuk ganti presiden," kata Gus Maftuh.

"Tapi, ganti NKRI ini untuk menjadi negara khilafah."

"Kami sudah cukup tahu dasar itu karena kami punya intelejen yang menyelidiki siapa di belakang mereka."

Berita Terkini