Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Peristiwa tenggelamnya dua bocah bernama Febry Al Farizi dan Ridwan Maulana di Jembatan Kali Cikarang, Kampung Blokang RT 01, RW 07, Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, ternyata bukan sekali terjadi.
Sebelum cucunya menjadi korban, Hermansyah (46), kakek dua bocah yang tewas tenggelam mencatat sudah ada lima korban lainnya.
"Udah sering korban tenggelam lewat di jembatan itu, udah enam kejadian termasuk sama terakhir cucu saya itu," katanya, Jumat (7/9/2018).
Rata-rata, kata dia, korban yang tenggelam saat melintas di Jembatan Kali Bekasi terpeleset.
Kondisi jemtaban yang rendah kerap terendam air kali membuat jembatan berlumut dan licin.
"Semua kepeleset rata-rata, sebenarnya jembatan itu udah jarang dilewatin warga semenjak banyak kejadian, tapi gak tahu kenapa kemarin saya milih lewat jembatan itu, mungkin karena emang udah musibah," ujarnya.
Saat ini, jembatan yang menurut warga disebut jembatan Sasak Haji Karma itu ditutup agar tidak dilintasi warga.
Jembatan itu merupakan jembatan yang dibuat hasil swadaya masyarakat, niatnya menurut Herman usai banyak korban jiwa, jembatan itu akan dibongkar atau dipugar agar lebih layak.
"Kalau kata ketua RT mau bongkar atau dipugar tapi lagi tunggu kordinasi sama orang Desa," imbuhnya.
Sebelumnya, dua orang bocah bernama Febry Al Farizi usia satu setengah tahun dan Ridwan Maulana usia dua tahun tenggelam ke dalam Kali Cikarang saat melintas di atas jembatan.
Kejadian terjadi pukul 07.30, saat itu kedua korban sedang dibonceng oleh kekeknya bernama Hermansyah serta satu anaknya bernama Sinar (13).
Nahas ketika melintasi jembatan, kendaraan yang ditunggangi tergelincir dan menyebabkan keempatnya terperosok kedalam kali, Hermansyah dan putrinya Sinar berhasil selamat namun dua bocah balita tenggelam dan terbawa arus.
• Plt Kanit K9 Harap Seluruh BNN Provinsi Se-Indonesia Bisa Miliki Anjing Pelacak
• Baru Bebas dari Bui, Ahok Tewas Setelah Melawan Polisi
Febry Al Farizi berhasil ditemukan, Kamis (6/9) sekitar pukul 09.30 WIB, dalam keadaan tidak bernyawa, sementara Ridwan Maulana berhasil ditemukan pukul 23.45 WIB juga dalam keadaan tidak bernyawa.