Hidayat Nur Wahid menjelaskan ia menggunakan pendekatan kita suci Al-Quran.
Menurut Hidayat Nur Wahid kata ulama yang digunakan memang berasal dari Al-Quran.
Kata ulama tersebut berasal dari Al-Quran Surat Fathir ayat ke 28.
Hal tersebut menyebabkan ulama yang dimaksud Hidayat Nur Wahid tak hanya sosok yang memiliki banyak ilmu namun juga takut kepada Tuhan yang Maha Esa.
"Pernyataan & cuitan saya ttg “Ulama”jelas tak pergunakan pendekatan makna “harfiyah” atau “istilah”, tapi pendekatan AlQuran.
Itu karena terminologi ini dimunculkn olh AlQuran. Bila itu rujukannya (khususnya QS Fathir:28),maka kriteria Ulama, selain banyak ilmu,jg “khasyyah” pd Allah," tulis Hidayat Nur Wahid.
Ulama perspektif Mahfud MD
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD lantas memberikan sebuah penjelasan soal pengertian ulama.
Menurut Mahfud MD istilah ulama dapat diartikan dalam dua perspketif.
Perspektif pertama, kata Mahfud MD, ulama diartikan secara harfiyah yang berarti orang yang mempunyai banyak ilmu.
Perspektif kedua, Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013 itu menjelaskan ulama secara istilah berarti orang yang banyak ilmu agamanya.
Dalam perspektif pertama, ilmu yang dimaksud itu, kata Mahfud MD, bisa ilmu politik, ilmu hukum, ilmu sosiologi, ilmu agama, dan lain sebagainya.
Dalam perspektif kedua, ilmu agama yang dimaksud terutama adalah terkait dengan fiqh.
Secara ishtilahy (bahasa Arab), kata Mahfud MD, adalah definisi general atau umum. Bisa juga disebut makna stipulatif kalau menggunakan terma hukum.
Jika menggunakan arti harfiyah maka sejumlah ilmuwan dunia seperti Adam Smith, Huntington, dan Karl Marx adalah ulama.