TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Air mata di wajah Mirah, ibunda Haringga Sirila, suporter Persija Jakarta yang tewas dikeroyok di Stadion GBLA, terus menetes.
Mengenakan kerudung hitam, sesekali ibu dua anak itu mengusap kedua pipi karena air matanya yang meluap.
Bahkan, suaranya juga tampak serak dan terbata-bata saat menceritakan anak keduanya yang biasa disapa Ari itu.
Mirah, perempuan berusia 55 tahun itu mengaku mendapat kabar mengenai kejadian yang menimpa anak bungsunya dari media sosial Facebook.
Ia mengatakan, informasi itu diperoleh dari kerabatnya yang melihat unggahan video penganiayaan Haringga dari grup The Jakmania Bogor pada Minggu (23/9/2018).
"Dia bilang itu saudara saya dipukuli, langsung laporan ke saya," kata Mirah saat ditemui di rumah keluarga besarnya di Blok Jembatan, Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (24/9/2018).
Informasi penganiayaan hingga Haringga meninggal dunia juga dikabarkan ketua Rukun Warga di kediaman Mirah berada.
"Ada Pak RW juga yang datang ke rumah memberi kabar mengenai Ari di Bandung," ujar Mirah.
Menurutnya, Ketua RW itu mempunyai saudara yang bertugas di Polrestabes Bandung dan memberitahu tentang penganiayaan yang menimpa Ari.
Mirah sekeluarga lalu bergegas menuju Kota Kembang.
Bahkan, sejumlah tetangga dan kerabat lainnya pun turut serta dalam rombongan.
"Langsung ke Bandung jemput jenazah Ari, kemudian dibawa ke Jatibarang Indramayu," kata Mirah.
• Anies Baswedan Minta Pengusutan Kasus Tewasnya The Jakmania di Bandung Dilakukan Hingga Tuntas
• Pamit Pergi ke Bandung, Sang Ayah Tak Sangka Haringga Bakal ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api
Diberitakan sebelumnya, Haringga menjadi korban penganiayaan sesaat sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta dimulai.
Ia meregang nyawa setelah dianiaya oleh sejumlah oknum Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.
Pihak keluarga Haringga Sirila (23), tengah berada di Polrestabes Bandung untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP), guna persyaratan mengambil jenazah yang kini berada di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.