TRIBUNJAKARTA.COM - Jubir Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Faldo Madini mengomentari beberapa pernyataan Sandiaga Uno yang sempat menjadi perhatian publik.
Diantara isu tersebut yakni mengenai ukuran tempe disebut setipis ATM.
Sandiaga Uno sempat mengatakan di berbagai media massa soal ukuran tempe saat ini setipis kartu ATM.
Hal tersebut dikarenakan anjloknya mata uang rupiah terhadap dollar.
"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," tutur Sandiaga dilansir dari berbagai sumber.
Untuk itu, Sandiaga menerangkan, pihak koalisi Prabowo-Sandi tidak ingin terdiskoneksi dengan apa yang rakyat inginkan dan ingin menyuarakan aspirasi masyarakat terkait keadaan ekonomi.
Pengusaha itu menegaskan, koalisi Prabowo-Sandi ingin fokus membahas dan bersatu dengan rakyat guna memperkuat ekonomi Indonesia.
• Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Hong Kong
• Cerita Halimah, Suporter yang Mengaku Tak Pernah Absen Dukung Timnas Indonesia
Faldo menegaskan, beberapa pernyataan Sandiaga yang sempat menjadi viral di media sosial merupakan strategi untuk memancing masyarakat agar mengetahui isu terkini, seperti isu mengenai tempe setipis ATM tersebut.
"Yang lebih menarik bagi kami yakni voters rasional. Makanya dari kemarin Bang Sandi selalu memberi pancingan hal menarik agar isu ini ditangkap, misalnya tentang nasi ayam, tempe dan pete. Kemudian, tim jubir serta tim konten masuk dengan rasionalisasinya," ungkapnya.
Bahkan, isu itu ditanggapi oleh kubu Jokowi dengan menyoroti kebenaran tidaknya ukuran pangan tersebut.
Padahal, Faldo menyatakan, isu tersebut sekadar pancingan untuk mengkritik terkait swasembada pangan.
Follow Juga:
"Itu adalah kritik kami terhadap swasembada pangan, ini memang strateginya karena melakukan eksprimen kampanye, kita butuh pemancingnya dan Bang Sandi menjalani perannya dengan sangat luar biasa," ucapnya dikutip dari acara Sapa Indonesia Pagi, Selasa (16/9/2018).
Menyoroti isu ekonomi dengan memakai istilah tempe setipis ATM dan lain-lain itu bertujuan agar masyarakat pada umumnya bisa memahami.
Meski demikian, kubu Jokowi sempat terpancing isu tempenya dibandingkan perekonomiannya.