Kritik Oknum Polisi, Masyarakat dan Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Polsek Cisauk

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CISAUK - Puluhan masyarakat Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) dan gabungan mahasiswa dari berbagai organisasi, berunjuk rasa di depan Mapolsek Cisauk, Jalan Raya Cisauk, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/10/2018).

Pantauan TribunJakarta.com, sekira pukul 11.00 WIB, massa datang menggunakan sepeda motor dan mobil.

Mereka berbaris membentuk barikade sambil membawa spanduk besar berisi aspirasi mereka yang ditunjukkan kepada aparat kepolisian Cisauk.

"Usut Tuntas Anggota Polisi Yang Arogansi," tertulis dalam spanduk berwarna merah itu.

Spanduk lainnya yang berwarna putih, juga tertulis aspirasi mereka mengenai kenerja polisi yang dianggapnya tak profesional.

"Jokowi Gagal Polri Tak Profesional," bunyi spanduk yang ditulis demonstran.

Dari mulai warga dan mahasiswa dari berbagai organisasi itu bergantian menyampaikan aspirasi dari atas mobil bak terbuka yang membawa pengeras suara.

Unjuk rasa bermaksud untuk menuntut polisi yang secara arogan menolak laporan salah satu warga Kademangan, Setu, Tangsel.

"Karena ada oknum Polisi yang menolak laporan salah satu warga, kalau secara hukum harus diterima. Kinerja polisi yang kami sayangkan, tidak profesional," ujar Jufri Nugroho perwakilan mahasiswa daei massa aksi.

• Mondar-mandir Tak Jelas di SDN 1 Karangmalang, Pemuda ini Ketahuan Depresi

• Sebut Permintaan Maaf Prabowo Hebat, Hasil Polling Ulang Pilpres 2019 yang Digarap Iwan Fals Berbeda

Jufri menjelaskan, awalnya salah seorang warga dicuri ikannya, lalu ia membela diri dengan memukul si pencuri. Namun si pencuri justru melaporkan pemilik ikan hingga sempat ditahan selama beberapa hari.

Namun saat si pemilik ikan hendak melaporkan si pencuri, pihak kepolisian menolak laporan tersebut.

Dalam aksi yang berlangsung di pelataran Mapolsek itu, terlihat sejumlah polisi berjaga, termasuk Kapolsek Cisauk, AKP Freddy Yudha dan Wakapolres Tangsel, Kompol Arman.

Sekira pukul 12.00 WIB, massa membubarkan diri setelah sebelumnya sempat mediasi dengan pihak kepolisian.