Pilpres 2019

Adian Napitupulu Geram Hingga Tunjuk-tunjuk Jubir Prabowo-Sandi Saat Soal Usia Disinggung di Debat

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adian Napitupulu dan Gamal Albinsaid

"Karena contoh Sandi yang make Indonesia great again itu adalah contoh Majapahit, Sriwijaya itu kan bentuk kerajaan berbeda dengan sekarang," ucap Adian Napitupulu.

"Contoh yang dimaksud Sandi kan Sriwijaya dan Majapahit, apa yang dimaksud great again ya kerajaan tadi," tambahnya.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com menurut Sandiaga saat zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih kuat dan jaya.

“Pak Prabowo itu loving what he does and doing what he loves. Jadi dia cinta bangsa ini, dia ingin bangsa ini kuat, dan kita pernah jaya loh. Zamannya (kerajaan) Sriwijaya kita jaya, zamannya (kerajaan) Majapahit kita jaya,” tutur Sandiaga.

“Zaman pada saat pertumbuhan ekonomi yang kita pernah mencapai 7 sampai 8 persen kita jaya. Kita raja ekspor, kita raja produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri sebagai negara yang luar biasa kuat ekonominya,” sambung Sandiaga.

Adian Napitupulu bahkan menyebut, bila Prabowo-Sandiaga terpilih sebagai presiden di Pilpres 2019 maka Indonesia dapat kehilangan sistem demokrasi.

"Kita kehilangan demokrasi dong tidak akan ada pemilu," ucap Adian Napitupulu.

Adian Napitupulu lantas membandingkan Jokowi dan Prabowo.

Menurutnya Jokowi adalah anak rakyat sedangkan Prabowo anak feodalisme.

"Yang satunya anak kandung rakyat, yang satunya anak kandung feodalisme," imbuh Adian Napitupulu.

Tudingan serius yang disampaikan Adian Napitupulu itu rupanya mendapatkan tanggapan dari Gamal Albinsaid.

Gamal Albinsaid mengatakan dirinya berharap seluruh pihak dapat menciptakan suasana politik yang meyatukan dan menyejukan masyarakat.

"Saya harap kita semua bisa mengeluarkan penyataan-pernyataan yang menyatukan dan menyejukkan perpolitikan kita," ucap Gamal Albinsaid saat dihubungi TribunJakarta.com.

Menurut Gamal Albinsaid kubu Jokowi maupun kubu Prabowo seharusnya dapat saling menghormati tanpa merendahkan satu sama lain.

"Jangan terlalu mudah mengeluarkan pernyataan yang memecah belah dan merendahkan kandidat Capres satu sama lain. Kita harus belajar saling menghormati," tegas Gamal Albisaid.

Gamal Albinsaid mengatakan baik Prabowo maupun Jokowi adalah sama-sama putra terbaik Indonesia.

Ia mengatakan sebaiknya timses kedua buah kubu saling membicarakan visi, misi, dan gagasan dibanding menyerang kekurangan masing-masing.

"Alangkah lebih baik jika kita bisa membawa politik kita lebih bermartabat dengan bicara visi, misi, dan gagasan capres dan cawapres untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kita hari ini," jelas Gamal Albinsaid.

"Setiap capres memiliki kelebihan dan kekurangan," tambahnya.

Gamal Albinsaid mempertanyakan kredibilitas, reputasi dan obketivitas tim pemenangan yang kerap menyoroti kekurangan lawannya.

"Namun, Jika tim pemenangan selalu bicara bahwa capresnya baik dan selalu bicara bahwa capres dari penantangnya tidak baik, maka kita patut mempertanyakan kredibilitas, reputasi dan objektivitasnya," pungkas Gamal Albinsaid.

Berita Terkini