Baca tanpa iklan
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Harap-harap cemas. Bisa jadi itu yang dirasakan pemain Persib Bandung melakoni laga tandang pekan ke-27 melawan PSM Makassar.
PSM Makassar sukses menjadi pemuncak klasemen dengan mengoleksi 47 poin.
Sementara Persib Bandung harus puas dengan poin 45, setelah kalah telak 1-4 saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/10/2018).
Tentu saja Persib Bandung menanggung beban berat di laga nanti secara harus menghadapi PSM Makassar di kandang mereka, Stadion Mattoanging, Makassar.
Ini cukup beralasan lantaran skuat berjulukan Maung Bandung itu tak mampu meraih kemenangan pada tiga laga terakhir, terhitung sejak mereka menjalani sanksi Komite Disiplin PSSI.
• Mission Impossible Persib Bandung Kontra PSM Makassar: Kehadiran Duo Bomber dan Harapan Ezechiel
• Dipulangkan Jelang Laga Kontra PSM Makassar, 5 Pemain Persib Bandung Ini Tetap Berlatih di Bandung
Sementara PSM Makassar bakal tampil trengginas karena tekanan suporter yang menginginkan kemenangan dan sebagai pemuncak klasemen bisa menjauh rivalnya.
Kondisi demikian membuat Persib Bandung menjalankan mission impossible karena hendak mengambil kembali posisi teratas dari tangan PSM Makassar.
Di sisi lain, Persib Bandung dalam posisi terjepit.
Jika kalah dalam laga nanti, bukan tidak mungkin posisinya semakin anjlok andai Persija Jakarta menang saat menjamu Persipura Jayapura yang dalam kondisi terjepit.
Persipura Jayapura tengah mengalami fase buruk di tiga laga terakhir.
Tak mampu menang, tim Mutiara Hitam hanya mengoleksi dua poin dari tiga laga terakhir.
Jika PSM Makassar menang dan Persipura kalah, maka bisa dipastikan Persib Bandung bakal digeser oleh Persija Jakarta di papan klasemen pekan ke-27 Liga 1 2018.
Keduanya akan memiliki poin sama 45, tetapi Persija Jakarta unggul dalam poin head to head terkhusus gol tandang.
Ancaman Marko Simic
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, mulai menyebar ancaman kepada pemain-pemain Liga 1 2018, terutama para pencetak gol di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu.