TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengklaim sudah sodorkan dua nama kader yang disepakati untuk diusung sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Menurut Sohibul, kedua nama tersebut sudah disampaikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sejak beberapa waktu lalu.
"Kami sudah sampaikan ke Pak Prabowo dua nama itu, dan beliau katakan beliau akan meminta saudara Taufik untuk tanda tangan," kata Sohibul di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Dua nama tersebut adalah Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Sohibul menyebutkan, sudah ada kesepakatan antara PKS dan Gerindra terkait pengusungan dua nama tersebut lewat Prabowo.
Menurutnya, Prabowo segera meminta M Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, untuk segera menandatangani kesepakatan tersebut.
"Jadi itu yang di hadapan kami begitu. Jadi kami percayalah," katanya.
Sebagai informasi, jabatan wagub DKI Jakarta sudah kosong sejak Sandiaga Uno mengajukan pemberhentian tugas untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 sejak 10 Agustus 2018 lalu.
Surat pemberhentian tersebut telah mendapat ketetapan dari Presiden Joko Widodo per 17 September 2018.
Terkait mekanisme pergantian jabatan tersebut, partai pengusung yakni PKS dan Gerindra harus mengajukan dua nama pengganti Sandiaga kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selanjutnya, setelah itu Anies mengantarkan dua nama tersebut kepada DPRD DKI Jakarta hingga dipilihnya satu orang kandidat.
"Nanti kalau sudah di tanda tangan, baru diserahkan ke Pak Anies, sekarang belum. Jadi nanti tunggu aja. Sebetulnya gak dibatasi (waktu). Tapi jangan lama-lama, Pak Anies kasihan sendiri gak ada temennya kasihan," ucap dia.
Berpengaruh ke koalisi Gerindra-PKS di Pilpres 2019
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, perebutan kursi wakil gubernur DKI Jakarta telah mengganggu koalisi PKS dengan Partai Gerindra pada Pilpres 2019, khususnya di tingkat DKI Jakarta.
Kader-kader PKS di tingkat DPW dan ranting se-Jakarta mulai berkomentar untuk lepas tangan dalam Pilpres 2019.