Menurutnya, jika laporan itu tak ditanda tangani kedua belah pihak maka tidak ada pilot yang berani menerbangkan pesawat.
Meski demikian, peristiwa Lion Air PK-LQP yang laporannya telah dirilis dan ditanda tangani pilot serta teknisi maka dirinya menyatakan belum bisa memberitahukan lebih lanjut hingga ada laporan dari KNKT.
Sebagai pilot senior, Edward mengatakan untuk sistem Boeing 737 Max 8 telah canggih.
• TERPOPULER- Mantan Pilot Ungkap Situasi Kokpit Semrawut Saat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Analisanya
• TERPOPULER- Diah Penumpang Lion Air JT610 Denpasar-Jakarta: Bau Gosong dan Lampu Seat Belt tak Padam
• Kisah Dian Sorowea Penyanyi Karna Su Sayang: Setiap Hari Naik Ojek dan Tidak Ingin Jadi Penyanyi
Meski demikian, ia menekankan jika pesawat dan sistem penerbangan itu dibuat oleh manusia sehingga bisa saja tanpa diprediksi, terjadi sesuatu.
"Teknisnya saya enggak tau, ini yang kita bicarakan masalah komputer. Kita punya ponsel aja bisa ngehang, mba," tuturnya.
Edward mengungkapkan, selama 17 tahun berkarier di Lion Group, ia mengetahui dengan pasti maintenance perusahaan tersebut.
"Betul-betul menjaga savety nomor satu," tuturnya.
Follow Juga:
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan, pesawat Lion Air PK-LQP tersebut belum lama mengudara.
"Itu masih baru Agustus, September, Oktober. Baru 2 bulan mengudara," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Senin (29/10/2018) dilansir dari kompas.com.
Soerjanto mengatakan, pesawat PK-LQP milik maskapai Lion Air itu memilki kurang lebih 800 jam terbang.
• Selain Fokus Pencarian Black Box, Tim SAR Juga Fokus Cari Potongan Tubuh Korban Lion Air PK-LQP
• KR Baruna Jaya I Jadi Kapal Andalan Cari Black Box Lion Air PK-LQP, Intip Keunggulannnya
• Sutopo Tunjukkan Grup WhatsApp Wartawan di Ponselnya, Najwa Shihab Justru Salfok pada Foto Ini
Pesawat PK-LQP yang jatuh merupakan pesawat series Boeing 737 terbaru yakni Boeing 737 Max.
"Sebenarnya pesawat ini kan pengembangan dari Boeing 737 klasik. Pesawat 737 yang NG terus 737 max ini yg paling baru dan modern dari 737 series ini," kata dia.
Tak hanya itu, Soerjanto juga menduga pesawat berkode penerbangan Lion Air JT610 itu hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat (29/10).
Soerjanto meyakini bahwa pesawat tidak meledak di udara karena serpihan pesawat tidak menyebar jauh dari titik jatuhnya pesawat.
"Kalau pecah di udara, sebarannya berkilo-kilo. Tapi, ini kan cuma di titik itu saja," ujar Soerjanto seperti dilansir Kompas.com.
Pesawat Lion Air PK-LQP tersebut mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
(TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)