Pendaftaran Rumah DP 0 Rupiah Dibuka: Dari Lajang Hingga Calon Pengantin Ikut, Ini Curhat Mereka

Penulis: Erik Sinaga 2
Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan warga memadati lokasi groundbreaking proyek rumah DP 0 Rupiah di Rorotan, Jakarta Utara, pada Rabu (28/2/2018)

Pada kesempatan berbeda, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dari Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Jakarta Barat, Ade Setyartini, mengatakan salah satu syarat membeli rumah DP Rp 0 adalah berkeluarga dengan melampirkan surat nikah atau akta nikah.

Tetapi, yang belum berkeluarga pun juga bisa memilikinya.

"Iya diperuntukkan untuk keluarga tapi untuk yang single juga sebenarnya bisa. Dia harus punya NPWP dan surat berpenghasilan mereka dan keterangan dari kelurahan," kata Ade di gedung Wali Kota Jakarta Barat.

3. Bosan Mengontrak

Sejumlah warga mendaftarkan diri untuk program rumah DP Rp 0 Solusi Rumah Warga (SAMAWA) di lobi Gedung B, kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan, Jumat (2/11/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, warga mulai mendatangi loket pukul 09.30 WIB. Adapun pendaftaran rumah DP Rp 0 di Jakarta Barat dimulai pukul 09.00-15.00 WIB pada Senin-Kamis dan 09.00-16.30 WIB pada Jumat.

Alur pendafataran dimulai dari pengambilan formulir, pengisian formulir, pengambilan nomor antre, dan pemasukan data ke sistem oleh operator.

Pengambilan nomor antre dibatasi hingga pukul 14.00 WIB setiap harinya. Seorang warga, Sahtajudi (43), datang mendaftar bersama istrinya. Ia mendaftar untuk pembelian rumah tipe 21 dengan satu kamar.

Pria yang berprofesi sebagai kurir tersebut mengatakan memang sedang mencari rumah tinggal sendiri setelah bertahun-tahun mengontrak.

"Memang lagi nyari yang sesuai kemampuan karena daripada ngontrak terus. Mumpung di sini ada (pendaftaran) DP Rp 0. Sementara kalau lihat harga cukup relatif ya, sesuai kemampuan," kata Sahtajudi.

Ia menghabiskan waktu sekitar 1 jam dalam proses pendaftaran. Meski begitu, proses berjalan lancar dan mendapatkan informasi yang jelas dari petugas.
Dari program rumah DP Rp 0 ini, Sahtajudi berharap bisa terlaksana dengan baik sehingga ia dan keempat anaknya bisa tinggal tanpa perlu mengontrak lagi.

"Cukup membantu kalau memang terlaksana bisa memudahkan kami cari tempat tinggal," katanya.

Warga lainnya, M. Abdul Razak (50), mengatakan tertarik untuk mengambil program tersebut karena ingin punya rumah sendiri. Selama berkeluarga, ia tinggal bersama seorang anak dan istrinya di rumah kontrakan kawasan Pesanggarahan.

"(Tertarik ambil rumah DP Rp 0) karena pengin punya rumah. Sudah lama mengontrak, dari (tahun) 2016," kata Abdul.

Ia mengambil rumah dengan tipe 36 dan berharap agar pembangunan rumah DP Rp 0 bisa segera dilakukan.

Halaman
1234

Berita Terkini