TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemain Persela Lamongan Saddil Ramdani belakangan menjadi perbincangan.
Ia diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang wanita pada Rabu (31/10/2018).
Wanita itu berinisial ASR (19) warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur.
Akbat kekerasan itu, pipi kanan ASR terluka.
Dikutip dari laman TribunJatim, insiden itu berawal ketika korban dari Gresik untuk menemui Saddil Ramdani di mes Persela Lamongan, Gang Magersari, Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan Kota.
Korban pun bertemu Saddil Ramdani di belakang mes Persela Lamongan.
Tanpa basa basi, Saddil Ramdani mengambil ponsel Iphone 7 plus milik korban.
Ulah Saddil mencomot ponsel korban memicu keributan keduanya.
• Winger Persela Lamongan Diduga Aniaya Wanita Kenalannya, Pipi Kanan Berdarah
• Teco Optimistis Persija Jakarta Bisa Lanjutkan Tren Positif di Kandang Persebaya
• Alasan Laga Pesebaya Surabaya Vs Persija Jakarta Alami Perubahan Jadwal Kick-Off
Entah setan apa yang merasuk pada Saddil Ramdani yang serta merta memukul wajah korban berkali-kali dengan tangan kosong.
Akibatnya pipi sebelah kanan ASR terluka.
Tidak puas dengan pukulan, pemain yang super sibuk terpilih di Timnas U16 dan U19 juga menendang paha si perempuan tersebut.
Tak kuat menahan siksaan Saddil Ramdani, korban berusaha menyelematkan diri masuk ke dalam mes Persela Lamongan untuk meminta pertolongan.
Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi, dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (01/11/2018) siang mangatakan pihaknya baru mendengar informasi itu.
"Saya ini baru datang dari Jakarta. Mendengar, tapi tidak tahu," kata Yunan.
Saat ditanya lebih lanjut, sikap pihaknya terkait kasus ini, Yunan memilih ngeloyor meninggalkan wartawan.
• Bikin SIM dan SKCK di Bekasi Bisa Pakai Aplikasi Uang Non-tunai
• Musibah Lion Air PK-LQP, Hotman Paris Imbau Keluarga Korban Minta Ganti Rugi Rp1 Triliun
Saddil terancam ditahan
Saddil Ramdani terancam ditahan kepolisian atas dugaan kasus kekerasan pada seorang wanita.
Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat mengatkaan perkara tersebut pada awalnya hendak diselesaikan secara damai.
Kesepakatan damai itu batal setelah ibu korban tiba di Polres Lamongan mengajukan sejumlah persyaratan.
Saddil Ramdani merasa keberatan atas persyaratan yang diminta orangtua korban, di antaranya harus menikahi ASR, putrinya.
"Pagi itu sudah mau damai, begitu malam hari orang tua (ibu) korban datang, minta perkaranya dilanjutkan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat kepada TribunJatim pada Jumat (02/11/2018).
Wahyu Norman Hidayat memastikan proses akan dilakukan sesuai prosedur.
• Hendak Beli Rokok, Warga Temukan Pemilik Toko Tewas Bersimbah Darah
• Viral Pengemudi Ojek Online Dibogem Penumpang Perempuan Karena Minta Dibuatin Kopi
Karena ada korban, ada pelapor dan terlapor. Tinggal dicukupkan alat buktinya dan akan dilakukan gelar perkara.
"Indikasinya dan perbuatan pidananya ada. Tinggal pasalnya yang diterapkan pada saat gelar perkara nanti, apakah pasal 351 ayat (1) dan pasal 352 ayat (2)," kata Norman.
Pasal 351 ancaman hukumannya 2, 8 tahun, pasal 352 ancaman kurungannya 9 bulan.
Selesai pemeriksaan, hari ini Saddil kemungkinan besar akan ditahan. Tapi yang bersangkutan kata Norman bisa mengajukan penangguhan penahanan.
"Tapi hasil pemeriksaan. Nanti tetap kita tahan," ungkap Norman.
Pengakuan Saddil Ramdani
Saddil Ramdani mengatakan ia sebelumnya berpacaran dengan korban, namun sudah enam bulan putus dan tidak pernah kontak lagi.
Tiba-tiba ASR datang menemuinya dan terjadilah keributan itu
Saddil Ramdani mengakui apa yang telah ia lakukan terhadap mantan pacarnya itu.
"Kemarin itu tidak ada apa-apa, hanya saya dibikin ribut di asrama Persela," kata pemain asal Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kota Kendari ini.
• Punya Toko Elektronik hingga Percetakan, Intip Potret Rumah Mewah Mamah Dedeh Bernuansa Emas
• Jadi Korban Lion Air PK-LQP, 4 Keluarga Bayu Sempat Naik Pesawat Sama dari Denpasar
Keributan yang terjadi itu menurut Saddil kemungkinan karena dirinya kurang fokus dan kecapekan, sehingga membuat keresahan di masyarakat.
Apa yang terjadi itu, katanya, adalah spontanitas. Sebenarnya kemarin sudah ada perdamaian, namun ada yang tidak sesuai, hingga perkaranya berlanjut.
"Saya akan mengikuti proses hukum ini dengan baik, dan saya akan ikuti apapun itu," kata Saddil.
Ditanya luka di wajah korban, Saddil mengaku itu terkena cakarannya hingga berdarah.
"Mungkin tergores dan keluar darah, dan tidak sampai terjadi apa-apa," katanya.
Kejadian yang dialaminya ini, bagi Saddil akan menjadi pelajaran berharga buatnya dan sejatinya ia tidak ingin kasus ini terjadi.
Meski begitu, ia memastikan untuk kali kedua siap menjalani semuanya.
• Sudjiwo Tedjo Tanggapi Video Viral Pengendara Tuntun Motornya di Depan Rumah Korban Lion Air PK-LQP
• Ada Aksi Massa di Sekitar Monas, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Sudah beritikad baik meminta maaf, sudah memanggil keluarga korban. Tapi keluarga menolak damai.
"Saya laki-laki ikhlas akan menghadapi semua ini dan memohon maaf," kata Saddil.
Saddil belum gabung Timnas Indonesia
Saddil Ramdani menjadi satu di antara pemain yang dipanggil untuk untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dikutip dari Bolasport.com, Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, mengatakan belum hadirnya Saddil Ramdani dikarenakan ada masalah yang saat ini datang kepadanya.
Sayangnya, Bima Sakti tidak mau membeberkan masalah apa yang terjadi kepada pemain asal klub Persela Lamongan itu.
Namun yang pasti, Bima Sakti masih menunggu kehadiran dari Saddil Ramdani dalam pemusatan latihan yang sudah mulai dilakukan.
Timnas Indonesia memang sudah memulai persiapan untuk menghadapi Singapura pada laga perdana Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Singapura, Jumat (9/11/2018).
Dari pantauan BolaSport.com, sesi latihan perdana timnas Indonesia pagi tadi hanya diikuti oleh 22 pemain.
“Kami tinggal menunggu Saddil dan semoga hari ini bisa datang,” kata Bima Sakti di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). (Tribun Jatim/BolaSport.com)