TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan tim SAR Gabungan telah memutuskan masa pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP pada Minggu (24/10/2018).
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi peninjauan langsung ke lokasi pencarian, rapat dengan beberapa staf, dan masukan dari lapangan.
Muhammad Syaugi menyebutkan masa perpanjangan pencarian dan evakuasi tersebut terhitung mulai besok, Senin (5/11/2018).
Hal itu diungkapkan Syaugi di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta pada Minggu (24/10/2018).
"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang 3 hari sejak besok. Hari ini hari ketujuh, kita tambah 3 hari lagi. Mudah-mudahan dengan tiga hari ini, dengan sinergitas yang tinggi bisa segera menyelesaikan operasi ini," kata Muhammad Syaugi.
Alasan perpanjangan masa pencarian dan evakuasi tersebut, kata Muhammad Syaugi, antara lain adalah masih banyaknya jenazah yang ditemukan sampai hari ini, Minggu (4/11/2018).
"Hari ini adalah operasi hari yang ketujuh. Setelah kami evaluasi, dengan kami tadi melihat ke TKP, kami rapatkan dengan beberapa staf, berdasarkan masukan dari lapangan yang begitu banyak masih seperti tadi malam contohnya 20 lebih kantong jenazah," kata Muhammad Syaugi.
Sisir pantai Tanjung Pakis
Syaugi mengatakan, pihaknya bakal mengerahkan tim gabungan evakuasi pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP ke Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat.
Sebab banyak potongan tubuh dan jenazah penumpang di area pantai dan darat di sana.
"Karena tadi malam kita mendapat kantong jenazah dari Tanjung Pakis, itu sudah di darat. Jadi yang akan kita lakukan, kita menyisir pantai Tanjung Pakis, untuk menyapu pantai," kata Muhammad Syaugi di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Minggu (4/11/2018).
Muhammad Syaugi mengatakan, personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan instansi lainnya akan diminta berjalan menyusuri pantai hingga daratan, baik ke barat maupun ke timur.
Mereka bakal mengumpulkan jenazah yang ditemukan.
Selain di pantai, tim penyelam dan kapal pencari masih berada di perairan Tanjung Karawang untuk mencari korban.
"Korban bisa di atas air atau di bawah air (dasar laut) mengingat kejadian sudah tujuh hari lalu. Di dasar saja bisa bergeser, apalagi di atas. Yang penting kita menemukan," ujar Muhammad Syaugi.