Pilpres 2019

Emak Emak Ajukan Pertanyaan Soal Gaptek dan Bangkrutnya 'Sambal Ganja', Sandiaga: Ini Masalah Klasik

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat menyambangi wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno menyambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Prabowo Sandi (PS19) NKRI di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengukuhkan serta mendeklarasikan para relawan pendukungnya.

Sejumlah Emak-emak pun sempat mengajukan pertanyaan kepada Sandi.

Soraya, satu di antara relawan mewakili suara ibu-ibu di wilayahnya mengeluhkan harga pangan yang saat ini mencekik.

Akhirnya, ia dan ibu-ibu yang lain bekerja sampingan dengan berusaha.

Sonia kemudian menciptakan sambal botol, namun saking nikmatnya masyarakat menyebut sambal itu berbahan ganja.

"Mereka yang suka sambal itu menyebutnya sambal ganja, tapi tidak ada ganjanya mungkin karena enak jadi ketagihan. Sekarang agak susah mendapatkan bahan bakunya. Kalau dulu kita bisa ambil 100 kilogram, sekarang tidak bisa," katanya kepada Sandiaga Uno.

Imbasnya, usaha sambal milik Soraya gulung tikar.

Soraya kemudian mengeluhkan juga banyak kaum ibu yang gagap dengan kemajuan teknologi.

Sandiaga pun menjawab keluhan-keluhan yang dialami oleh para Emak-emak yang mengalami kesulitan.

"Ini masalah atau kendala yang sangat klasik di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kita. Pemerintah seharusnya menghadirkan bahan pangan pokok yang terjangkau. Bahan pokok di tahun 2017 harga cabai memang pernah naik, tapi di tahun ini sudah stabil," kata Sandi.

Buat Presiden Bingung, Borong 100 Unit dan Sederet Fakta Gesits, Motor Listrik yang Dijajal Jokowi

Sederet Foto Maria Ozawa Pakai Gaun Pesta Hingga Diamankan Pihak Imigrasi di Bali

Sandi juga berharap agar kaum emak-emak ini terus diberikan pelatihan dan pendampingan terus agar pengetahuannya bertambah.

"Ibu-ibu bisa ikut pelatihan OKOCE, agar ilmu pengetahuannya bertambah. Bisa ikut di kecamatan. Di sana ada pelatihan teknologi dan digital. Insya allah bisa mulai usaha lagi," katanya.

Berita Terkini