Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sandiaga Uno menyambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Prabowo Sandi (PS19) NKRI di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, Kamis (8/11/2018), calon wakil presiden nomor urut 02 itu mengukuhkan dan mendeklarasikan para relawan pendukungnya.
Sejumlah emak-emak pun sempat mengajukan pertanyaan kepada Sandi.
Soraya, satu di antara relawan yang mewakili suara ibu-ibu di wilayahnya, mengeluhkan harga pangan saat ini mencekik.
Akhirnya, ia dan ibu-ibu yang lain bekerja sampingan dengan berusaha.
• Dukung Mobil Esemka Menasional, Sandiaga Bakal Jadi Pembeli Tahap Pertama
• Sandiaga Beli Rompi Berbahan Kertas untuk Menangkal Hawa-hawa Kampanye Negatif
• Khawatir Sepatu Sandiaga Kotor, Tukang Parkir Gelar Kardus di Jalan Becek
Sonia kemudian menciptakan sambal botol, namun saking nikmatnya masyarakat menyebut sambal itu berbahan ganja.
"Mereka yang suka sambal itu menyebutnya sambal ganja, tapi tidak ada ganjanya mungkin karena enak jadi ketagihan. Sekarang agak susah mendapatkan bahan bakunya. Kalau dulu kita bisa ambil 100 kilogram, sekarang tidak bisa," ungkap dia kepada Sandiaga Uno.
Imbasnya, usaha sambal milik Soraya gulung tikar.
Soraya kemudian mengeluhkan banyak ibu yang gagap dengan kemajuan teknologi.
Sandiaga pun menjawab keluhan-keluhan yang dialami oleh para emak-emak yang mengalami kesulitan.
"Ini masalah atau kendala yang sangat klasik di UMKM kita. Pemerintah seharusnya menghadirkan bahan pangan pokok yang terjangkau. Bahan pokok di tahun 2017 harga cabai memang pernah naik, tapi di tahun ini sudah stabil," kata Sandi.
Sandi berharap kaum emak-emak terus mendapatkan pelatihan dan pendampingan agar pengetahuannya bertambah.
"Ibu-ibu bisa ikut pelatihan OK OCE, agar ilmu pengetahuannya bertambah. Bisa ikut di kecamatan. Di sana ada pelatihan teknologi dan digital. Insya allah bisa mulai usaha lagi," tandas dia.