TRIBUNJAKARTA.COM - Terduga pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, M Nurhadi ditangkap.
Dufi ditemukan di dalam drum plastik biru di Kawasan Industri Kembangkuning, Kampung Narogong, RT 10/03, Desa Kembangkuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Minggu (18/11/2018).
Selang beberapa hari, M Nurhadi ditangkap di wilayah kelurahan Bantar Gebang, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi pada Selasa (20/11/2018).
Tetangga kontrakan terduga pelaku pembunuhan M.Nurhadi di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor akui kenal dengan wajah korban yakni Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Satu penghuni kontrakan, Aminah (35), mengaku pernah melihat Abdullah Fithri Setiawan atau akrab disapa Dufi datang ke kontrakannya.
Saat itu, kata dia, Dufi menanyakan keberadaan penghuni kontrakan Nurhadi, tetangganya.
"Dia nanya penghuni kontrakan itu (Nurhadi), saya bilang gak tahu. Terus tadi saya lihat di TV korbannya. Perasaan pernah lihat di mana gitu orangnya. Astagfirullahaladzim ! sampe gitu tadi, ternyata dia (Dufi)," kata Aminah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).
Hal yang sama juga dialami penghuni kontrakan lain yakni, Edi Pranoto (36).
Ia mengatakan bahwa pada Jumat (16/11/2018) lalu Dufi datang mengenakan pakaian rapi.
Saat itu, kata dia, dirinya hendak salat Jumat dan Dufi bertanya kepada adiknya soal kontrakan Nurhadi namun adiknya mengatakan tidak tahu.
“Saya lihat dia (Dufi) langsung pergi, tapi pas saya salat Jumat kata istri saya dia datang lagi,” kata Edi.
Saat bertemu dengan istrinya, kata Edi, Dufi menunjukan foto perempuan yang berinisial S yang ternyata merupakan istri dari Nurhadi.
Kemudian istrinya, lanjut Edi, menunjukan lokasi kontrakan Nurhadi yang tengah dicari Dufi tersebut.
“Pas saya pulang salat Jumat, saya lihat mukanya (Nurhadi) agak pucet di depan rumah sambil teleponan, tapi pintu rumahnya nutup. Pas sorenya saya mau jalan-jalan sama anak, saya lihat kontrakannya (Nurhadi) udah sepi, digembok," ungkapnya.
• Nurhadi dan Sari Murniasih Diduga Terlibat Pembunuhan, Misteri Tulisan Berdarah di Kontrakan
• Keluarga Jasad Wanita dalam Lemari Minta Pelaku Dihukum Berat
Diberitakan sebelumnya, Nurhadi ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi atas pembunuhan terhadap Dufi yang dilakukannya.
Mayat Dufi dimasukan ke dalam drum plastik biru ke kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor dan ditemukan pemulung pada Minggu (18/11/2018) pagi.
Nurhadi bonceng Istri
M. Nurhadi rupanya tetap beraktifitas seperti biasa di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor usai melakukan pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Di lokasi kampung tersebut, Nurhadi mengontrak sebuah rumah kontrakan seluas 3x4 meter.
Ketua RT setempat, Munasik, mengatakan bahwa ia masih melihat Nurhadi melintas menggunakan motor membonceng istrinya pada Senin (19/11/2018) siang lalu.
Padahal sehari sebelumnya, pelaku membuang jasad Dufi menggunakan drum di kawasan Klapanunggal atas pembunuhan yang dilakukan pada Sabtu (17/11/2018) lalu.
"Hari Senin dia lewat depan rumah saya sekitar jam 14.00 WIB siang, dia lewat, dia sama istrinya naik motor, motor warna biru kayak R15," kata Munasik kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).
Ia mengatakan bahwa ia sendiri juga tidak mengenal dekat dengan sosok pelaku yang dikenal tertutup itu dan aktifitasnya hanya berlalu lalang keluar masuk dari kontrakannya.
Saat berkunjung ke kontrakan pelaku pun, kata dia, pintu kamarnya selalu tertutup bahkan jika ada tamu jarang melapor.
"Saya patroli setiap malam minggu, pas suka ke sini pintunya selalu tertutup. Saya kira gak ada orang. Dia aja belum kenal sama saya. Kalo saya sering lihat dia lewat rumah saya," katanya.
Selain itu, kata Munasik, pelaku juga tidak menyerahkan fotokopi KTP kepada pemilik kontrakan sehingga ia mengaku tidak begitu tahu identitas lengkap Nurhadi tersebut.
"Soal pekerjaan dia (Nurhadi), saya juga gak begitu tahu, saya belum mengenal bener. Tuan rumah (pemilik kontrakan) juga kecolongan. Pas dia mau ngontrak dia nunjukin KTP aslinya, iya entar dikasih fotokopi KTP-nya katanya, gitu terus. Jadi identitas dia gak dipegang sama si pemilik kontrakan," ungkapnya.
Munasik menuturkan bahwa kontrakan Nurhadi digeledah polisi pada Selasa (20/11/2018) malam.
• Kesal Pacarnya Dicekoki Ekstasi, Tersangka Pembunuh Puspita Ditangkap di Merangin
• Jenazah Wanita dalam Lemari Akan Dimakamkan di Palembang
Dari dalam kontrakan tersebut, kata dia, polisi membawa sejumlah barang yakni celana, sprai dan golok.
Misteri bercak darah
Rumah kontrakan Nurhadi dikabarkan dijadikan pelaku sebagai lokasi pembunuhan sebelum dibuang dalam drum ke Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018), di dinding tembok luar kontrakan pelaku terdapat tulisan kata, 'KONTAK' yang diberi garis horizontal di bagian tengahnya.
Selain itu, tulisan tersebut juga terlihat ditulis menggunakan cairan merah tua diduga menggunakan darah.
Tetangga kamar kontrakan terduga pelaku, Aminah (35), mengaku kaget saat hendak membuang sampah melihat tulisan tersebut.
"Saya kaget juga lihat tulisan itu tadi. Saya kan mau buang sampah, saya lihat dikirain tulisan jorok yang jail gitu, ternyata tulisan 'Kontak' dan dilihat dari deket kayak darah," kata Aminah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).
Aminah mengaku tak tahu siapa yang membuat tulisan dari bercak darah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan pasti siapa dan apa maksud dari penulisan 'kontak' yang diduga menggunakan darah tersebut.
Selain itu rumah kontrakan pelaku sampai saat ini masih tertutup dan disegel petugas menggunakan garis polisi.
Kemudian yang tersisa di bagian luar korntrakan terpantau hanya ada beberapa piring, tempat menjemur baju dan seekor kucing peliharan pelaku.
Kronologi penangkapan pelaku
M. Nurhadi, pelaku pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang ditemukan tewas di dalam drum berhasil ditangkap tim Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Pelaku ditangkap di tempat Steam Motor Omen, di Jalan Kampung Pedurenan, RT01, RW10, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa, 20 November 2018 kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB.
Nesan pemilik cuci motor mengatakan, saat penangkapan, ia tengah berada di lokasi dan melihat langsung detik-detik penangkapan.
"Iya bener saya liat kemarin siang kejadiannya, kebetulan emang waktu itu anak saya yang layanin dia (pelaku) buat steam motornya," kata Nesan, Rabu (21/11/2018).
Dia menceritakan, saat itu pelaku M. Nurhadi datang seorang diri menggunakan motor jenis sport berwarna biru.
Sama halnya dengan pelanggan pada umumnya, Nesan mengaku tidak menaruh curiga sama sekali.
Sebab, pelaku datang dengan berpakaian santai, mengenakan kaos dan topi.
• Simak, Jadwal dan Lokasi SIM Corner Kota Bekasi Hari Ini
• Cuaca Jabodetabek Hari Ini Diprediksi Cerah Berawan
Ketika datang, pelaku langsung dilayani anak Nesan yang memang operator cuci motor.
Bahkan ketika motornya sedang di steam, pelaku sempat memesan secangkir kopi.
Ia duduk di kursi tunggu yang disediakan seorang diri.
"Sekitar jam 1an kira-kira, emang waktu yang lagi steam dia doang, ada pelanggan lain steam mobil tapi ditinggal, dia duduk sendirian di kursi sambil ngopi," kata Nesan.
Sekitar satu jam lebih menunggu steam motor, tidak lama sejumlah polisi berpakaian preman datang dan langsung mengampiri pelaku yang tengah duduk.
Polisi,kata Nesan, secara serentak menangkap pelaku.
"Cepet polisi datang ada kali tujuh mobil langsung nangkep, dia (pelaku) sempet saya denger bilang 'salah saya apa pak?', 'ada apa ini', cuma polisinya langsung masukin ke dalam mobil," kata Nesan.
Kejadian penangkapan itu juga sempat membuat heboh warga sekitar, saat itu juga warga langsung berkumpul di lokasi penangkapan.
• Pembunuh Dufi Ditangkap di Tempat Pencucian Motor
• 6 Fakta Tersangka Pembunuh Dufi: Anggota Ormas Hingga Misteri Tulisan Bertinta Darah di Kontrakan
Nesan mengatakan, pelaku sendiri diketahui baru pertama kali mampir ke tempat steam miliknya.
"Bukan orang sini, baru pertama nyuci motor disini, warga juga gak ada yang kenal," jelas dia. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar/ TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)