Reuni 212

Ini 3 Hal Seputar Ketua RW yang Meninggal Dunia saat Hadiri Reuni 212

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah sanak keluarga nampak sedang mendoakan jenazah Idris yang disemayamkan di rumah duka di Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Atya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Reuni Akbar 212 menjadi pusat perhatian publik pada Minggu (2/12/2018), lalu lantaran jutaan masyarakat hadir di sekitar kawasan Monas dan Masjid Istiqlal.

Bukan hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, para peserta aksi juga berasal dari segala penjuru Indonesia.

Namun, pengguna media sosial seperti facebook dan twitter sempat di gegeran oleh kabar meninggalnya seorang pria bernama Idris yang beralamat di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Hal ini pun sempat menjadi perhatian khalayak ramai, bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat melayat ke rumah duka.

Berikut TribunJakarta.com coba merangkum tiga fakta tentang meninggalnya Idris :

1. Meninggal dunia di halaman parkir YAI Kramat

Menurut Hede Maisuroh (63), kakak almarhum, Idris menghembuskan nafas terakhirnya di halaman Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia (YAI), Jalan Kramat Raya, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat saat akan mengeluarkan motor dari parkiran.

"Mungkin karena berangkat siang dan enggak bisa masuk ke Monas, dia memutuskan pulang duluan. Tapi pas mau ngeluarin motor dia tiba-tiba jatuh dan langsung meninggal," ujarnya di rumah duka, Senin (2/12/2018).

APBD DKI Jakarta Tahun 2019 Rp 89 Triliun, Anies Fokus untuk KJP Plus dan Pengelolaan Sampah

2. Punya riwayat sakit jantung

Sejumlah kerabat dekat dan anak dari almarhum saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya di Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur menyebut almarhum memiliki riwayat sakit jantung.

"Memang bapak punya riwayat sakit jantung, sejak 15 tahun lalu dan sudah dipasang ring juga di jantungnya," ucap Erin Kalina (26), anak pertama Idris, Minggu (2/12/2018).

Untuk itu, pihak keluarga sempat melarang Idris pergi lantaran mengetahui kondisi jantungnya yang lemah.

"Sempat dibilang enggak usah ikut karena pasti capek, tapi dia tetap kekeh mau jalan, sudah dari semalem dia semangat banget mau ikut aksi," ujar Hade Maisuroh (63), kakak almarhum.

3. Sempat ucapkan soal mati syahid

Menakar Peluang Keponakan Prabowo Jadi Wakil Gubernur DKI dan Prosedur Pembahasan di DPRD DKI

Sebelum meninggal dunia, Riko Idris (53) peserta aksi Reuni Akbar 212, sempat bicara soal meninggal dalam kondisi syahid.

Hal ini diutarakan oleh Seprian (30), tetangga korban yang seringkali ikut menemani Idris dalam setiap aksi bela Islam yang pernah diikuti oleh almarhum.

"Dari aksi 212 dulu pas pertama, dia selalu ikut sampai yang terakhir ini, enggak pernah absen kalau ada aksi," ucapnya si rumah duka, Minggu (2/12/2018).

"Saat aksi 212 yang pertama, dia sempat bilang kalau mati disini (saat ikut aksi) pasti mati syadid," tambahnya.

Setelah sempat disemanyamkan di rumah duka selama satu malam, Idris dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin (3/12/2018) pagi.

Berita Terkini