Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memuji kinerja calon presiden nomor urut 01 Jokowi.
Menurut Yenny Wahid, kendati Jokowi bertubuh kurus namun tak menampakkan ia lemah.
Yenny Wahid mengatakan mental kuat terpatri dalam jiwanya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yenny Wahid bahkan menyebut Jokowi mampu membangun 700 ribu jembatan selama masa kepemimpinannya.
Hal tersebut disampaikan Yenny Wahid saat menghadiri deklarasi ulama untuk Jokowi-Ma'ruf di Madura, Jawa Timur, pada Rabu (19/12/2018).
"Apa yang dilakukan pria kurus? Dia membangun infrastruktur, jalan raya, jembatan, lebih dari 700 ribu jembatan di desa-desa yang dibangun Pak Jokowi," kata Yenny Wahid dikutip TribunJakarta.com dari TribunJatim.com, pada Jumat (21/12/2018).
Pernyataan Yenny Wahid itu rupanya mengudang pro dan kontra di media sosial Twitter.
• Wacana Hidupkan Kembali PMP: Yenny Wahid Anggap Mendesak Hingga Respons Ketua MPR dan Wapres JK
• Tas Hitam Pengawal Jokowi Dikira Uang, Yenny Wahid: Kok Senangnya Hoaks
TONTON JUGA
Seorang pengguna Twitter dengan akun @aditnamasaya bahkan melakukan perhitungan terkait ucapan Yenny Wahid yang menyebut Jokowi membangun 700 ribu jembatan dalam kurun waktu empat tahun.
"700.000 jembatan 4 Tahun
175.000 jembatan 1 Tahun
14.583 jembatan 1 Bulan
486 jembatan 1 Hari
20 jembatan 1 jam," tulis @aditnamasaya.
• Jokowi Mengaku La Nyalla Sudah Minta Maaf 3 Kali, Fahri Hamzah: Terus Aku Bilang Wow Gitu?
• Fahri Hamzah Minta Penyebar Fitnah Terkait PKI Dipenjara, Faizal Assegaf Beri Tanggapan Begini
Pengguna Twitter itu lantas meminta Yenny Wahid untuk melakukan perhitungan dengan benar.
Pantauan TribunJakarta.com Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah lantas mengomentari kicauan tersebut.
Fahri Hamzah bahkan menyindir dengan membanding Jokowi dengan Nabi Sulaiman AS.
Fahri Hamzah menyebut Nabi Sulaiman As, bahkan bisa memindahkan istana Ratu Balqis dalam hitungan kedipan mata.
• Laode M Syarif Sebut Perilaku Koruptor Bertentangan dengan Ajaran Agama, Fahri Hamzah: Frustasi
• 31 Pekerja Jembatan Diduga Dibunuh KKB, Fahri Hamzah: Menyerang Secara Brutal
"Dalam kisah nabi Sulaiman As, ia memindahkan istana ratu balqis dalam hitungan kedipan mata," tulis Fahri Hamzah.
Kicauan Fahri Hamzah itu langsung dikomentari oleh puluhan netizen.
@WirnaRahma: Wkwkwkwk... berarti ada saingan nabi Sulaiman nih pak fahri
@Jo2nSi: Terserah neng yeni ngomong apa saja ya bang @Fahrihamzah..... Gitu aja kok repot
@SambelTukang: Pingin2nya mau menonjolkan prestasi, nalar pun diabaikan.
Yenny Wahid Akan All Out Menangkan Jokowi
Mundur dari posisi sebagai Direktur Wahid Institute.
Itulah yang dilakukan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang akrab disappa Yenny Wahid, agar lebih fokus dalam membantu Presiden Joko Widodo memenangi Pilpres 2019.
Putri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga menyebut penguduran dirinya tersebut agar Wahid Institute tetap dapat menjaga ruh netralitasnya.
"Mengapa saya sampai harus mundur dari Wahid Foundation atau Wahid Institute, yaitu untuk menjaga netralitas lembaga sendiri. Jadi anak anak (pengurus yang lain) yang jalan. Saya nggak ikut lagi," kata Yenny, di Jakarta, Sabtu (13/10/2018) kemarin.
Setelah melepas jabatan itu, Putri kedua Gus Dur itu akan terjun langsung mengumpulkan dukungan bagi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
"Saya pasti all out untuk kemenangan Pak Jokowi," jelasnya.
Mundurnya Yenny dari Wahid Institute diharapkan dapat diikuti anggota lain yang ingin terjun ke dunia politik.
Alasannya, Wahid Institute sangat menjunjung moralitas.
"Kalau ada kawan-kawan Wahid Foundation mau berpolitik, ya keluar, non aktif. Itu cara kami untuk menjaga keseimbangan masyarakat," katanya.
Ia berharap dukungan kelompok Gusdurian solid kepada pasangan Joko Widodo Ma'ruf Amin.
"Saya sebagai timses (tim sukses) nomor satu ya tentunya berharap dukungan kepada beliau. Kami akan berusaha keras untuk memastikan dukungan tapi tidak dengan cara vulgar," kata Yenny di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Ia menerangkan ada beberapa jaringan organ politik di bawah Gusdurian, seperti jaringan santri, jaringan milenial, jaringan alumni Timur Tengah, jaringan pemuda dan profesional, serta jaringan perempuan.
"Alhamdulillah lumayan, kan banyak sekali organ organ politik Gusdurian, banyak sekali. Itu yang bergabung, sampai sekarang permintaannya tambah lagi. Silakan," jelas dia.
Diungkapkan, mendekati para pengagum Gus Dur itu adalah menggunakan cara cara lebih halus.
"Rakyat Indonesia itu sudah punya kebijaksanaannya masing masing. Mereka ngerti kok suara hatinya itu bisa disentuh, nggak mesti menggunakan cara vulgar," katanya.
Namun ia menegaskan, secara kelembagaan jaringan Gusdurian tidak memiliki arah politik tertentu.
Tetapi, orang orang didalamnya boleh menentukan arah politiknya secara bebas dan terbuka.
"Nama jaringan Gusdurian sebagai sebuah lembaga tidak boleh berpolitik. Tetapi orang orang yang berada di jaringan Gusdurian itu boleh masuk ke sini dan harus nonaktif dari jaringan Gusdurian," ucap Yenny.
Namun Yenny Wahid enggan bergabung Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Nggak, saya di luar (TKN) saja. Meski begitu saya tetap komunikasi dikit-dikit dengan TKN," ujarnya.