Tsunami di Anyer

UPDATE Jumlah Korban Tsunami di Selat Sunda, 222 Orang Tewas, 843 Luka-luka dan 28 Orang Hilang

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pasca tsunami di Kawasan Karang Bolong Tawing Desa Karang Suraga, Banten

Pada kesempatan yang sama, Bandi yang juga saudara para korban mengatakan bahwa ayah dari Afifa sempat menelfon keluarga menggunakan nomor warga setempat.

Sejumlah warga berkumpul di Kantor RW09 Kelurahan Pejuang, Medan Satria Kota Bekasi menunggu kedatangan rombongan 61 warga yang selamat usai berlibur ke Pantai Anyer, Banten, Minggu, (23/12/2018). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Namun nahas, lanjut Bandi, tiba-tiba saja sambungan telefon terputus dan tidak lagi terdengar nada dering dari sang ayah pada Sabtu malam.

"Inget banget banget awalnya bapaknya sudah telfon pakai nomor warga terus tiba-tiba hilang kayak tut tut tut tut," ujar Bandi seraya menirukan suara nada dering.

Kini jenazah Afifa yang sudah teridentifikasi pun akan dipulangkan ke Jakarta menggunakan ambulance milik RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

51 Jenazah Korban Tsunami Anyer Disinggahkan di Puskesmas Carita

 51 jenazah korban tsunami Anyer disinggahkan di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Puskesmas Carita yang beralamat di Jalan Raya Carita KM.8, Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi tempat transit jenazah korban gelombang tsunami Anyer.

"Untuk sekarang total ada 51 jenazah yang ditaruh sementara disini (Puskesmas Carita)," ujar Kepala Puskesmas Carita, Angga kepada TribunJakarta.com, Minggu (23/12/2018).

TERPOPULER - 4 Kali Nikah, Andi Soraya Bongkar Hubungan Paling Lama dengan Steve Emanuel

Klaim 2 Bulan Menikah Keluarga Marah ke Vicky Prasetyo, Angel Lelga: Dia Numpang Hidup pada Saya

Namun, puluhan jenazah yang terkumpul hingga pukul 14.00 WIB adalah jenazah yang datang pada pagi hari sejak musibah tsunami pada Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 22.00 WIB.

Ia mengatakan, bila ada pihak keluarga yang mengenali jenazah dapat langsung membawa korban ke rumah duka.

"Ini jenazah yang datang pagi hari, yang jenazah malam hari sudah habis dibawa sama keluarga. Jadi ini keluar masuk sistemnya," jelas Angga.

Menurutnya, jumlah jenazah tersebut akan terus bekurang seiring berjalannya waktu.

(TribunJakarta.com)

Berita Terkini