Perwira TNI Ditembak

Rekan SMA Letkol Dono, Ungkap Almarhum Sempat Kirim Kutipan Puisi Soal Membunuh Orang Tidak Berdosa

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Letkol Dono Kuspriyanto korban penembakan di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam.

TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Kematian mendadak Letkol Dono Kuspriyanto mengejutkan banyak pihak, khususnya Budi Hendrajaya.

Sahabat sekaligus alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciawi angkatan 81 itu menangis mengingat detik-detik sebelum Letkol Dono Kuspriyanto tewas.

Pasalnya, Budi menceritakan, hanya berselang dua jam sebelum penembakan di Jalan Jatinegara, tepatnya di depan Rumah Sakit Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (25/12/2018) malam, Letkol Dono Kuspriyanto diketahui sempat mengirimkan pesan motivasi serta video puisi berjudul 'Ampuni Kami Tuhan' yang dibacakan oleh Yenny Wahid.

Awalnya, puisi dalam program Pray For Indonesia itu katanya tidak diperhatikannya.

Namun, berulang kali didengarkan, terdapat beberapa bait puisi yang mengejutkan dirinya maupun teman-temannya.

Kalimat 'membunuh orang tidak berdosa' tegas dinyatakan Yenny Wahid setara dengan membunuh seluruh umat manusia.

Kalimat yang serupa dengan nasib yang dialami oleh Letkol CPM Dono Kuspriyanto.

"Awalnya nggak ada yang perhatiin, tapi memang almarhum itu nggak biasanya kirim pesan begitu (motivasi), baru kali itu aja. Nggak nyangka kalau itu pesannya yang terakhir," kata Budi ditemui usai melayat Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Taman Makam Bahagia (TMB) Dreded, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018).

Selain video, Letkol CPM Dono Kuspriyanto pun katanya sempat mengirimkan sebuah pesan motivasi dua jam sebelum peristiwa penembakan, yakni sekira pukul 21.00 WIB.

Pesan Motivasi itu diungkapkan Budi berisi perjalanan hidup Mirza Riadiani Kesuma atau Chica Koeswoyo ketika hendak memeluk agama Islam.

Pesan yang jarang dibagikan oleh Letkol CPM Dono Kuspriyanto dalam grup Whatsapp 'Alumni 81'.

Letkol Dono Kuspriyanto korban penembakan di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam. (ISTIMEWA TRIBUN-VIDEO)

Pesan tersebut pun katanya membuat para sahabatnya tidak mempercayai ketika kabar tewasnya Letkol CPM Dono Kuspriyanto diberitakan, khususnya bagi seorang sahabat almarhum lainnya, yakni Nurizal.

Karena, satu jam sebelum penembakan, Letkol Dono Kuspriyanto masih menghubungi Nurizal.

11 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Belum Teridentifikasi, Polisi Minta Keluarga Bawa Rekam Gigi

Meski Jasa Tukar Uang Tidak Seramai Lebaran, Ito Tetap Kumpulkan Rupiah di Terminal Tanjung Priok

"Nggak percaya sama sekali, apalagi teman saya di Jasa Rahardja, Nurizal. Dia katanya baru teleponan sama almarhum sejam sebelum kejadian," ungkap teman sebangku Letkol CPM Dono Kuspriyanto mulai dari kelas satu sampai lulus di SMA Negeri 1 Ciawi itu.

Namun, lanjutnya, nasib sudah ditentukan Tuhan.

Halaman
1234

Berita Terkini