KPKS Harap Dewas BPJS TK Tak Mudah Percaya dengan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual, SAB

Penulis: Nawir Arsyad Akbar
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade Armando

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kelompok Pembela Korban Kejahatan Seks (KPKS) berharap agar anggota Dewas BPJS TK tidak begitu saja percaya dengan pengakuan terduga pelaku perkosaan di lingkungan BPJS TK , SAB.

Koordinator KPKS Ade Armando menilai apa yang disampaikan SAB kepada Ketua Dewas BPJS TK, Guntur Witjaksono, adalah sesuatu yang mengada-ada.

“Coba saja kita baca chat-chat WA SAB ke RA, sangat jelas di sana bahwa SAB bukanlah pihak yang terjebak, melainkan terus berusaha mendesak RA untuk membangun hubungan khusus,” ujar Ade Armando lewat keterangan resmi yang diterima, Sabtu (12/1/2019).

Ade menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Dewas BPJS TK, Guntur Witjaksono bahwa SAB mengakui  bahwa ia memang memiliki hubungan khusus dengan RA.

Ia juga menilai Dewas BPJS TK juga turut bersalah bila mengabaikan dan membiarkan kejahatan seksual di lingkungan kerja mereka.

"Dewas BPJS TK seharusnya mempelajari secara serius apa yang sesungguhnya terjadi di lingkungan kerja mereka," ujar Ade.

"Dewas BPJS TK turut bersalah bila mengabaikan dan membiarkan terjadinya kejahatan seksual di sana," lanjutnya.

Simbol Dua Jari Anies Baswedan Tidak Memenuhi Unsur Tindak Pidana Pemilu

Kemenhub Klaim Harga Tiket Pesawat Masih Sesuai Aturan Tarif Batas Atas

Ade berharap justru SAB bisa menjelaskan bagaimana cara RA menjebak SAB sebagaimana yang dituduhkan ke RA.

Namun demikian, Ade menyatakan gembira bahwa akhirnya SAB mengakui bahwa memang ada hubungan khusus antara SAB dengan RA.

“Paling tidak dia sudah mengakui bahwa dia sudah melakukan perilaku tidak patut sebagai pejabat negara dengan bawahannya sehingga layak diberhentikan dari Dewas BPJS TK. Berikutnya, baru perlu dibuktikan bahwa hubungan itu terjadi akibat pemaksaan," ujar Ade.

Berita Terkini