TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo tidak setuju bila Karni Ilyas dan Najwa Shihab menjadi moderator debat kedua Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui akun Twitternya beberapa waktu lalu.
Dalam kicauannya itu, Sudjiwo Tedjo turut menyebut akun Twitter resmi KPU RI.
Debat kedua sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2019 mendatang.
• Sara Wijayanto Beberkan Sosok Penghuni Lain di Rumah Ria Ricis, Meninggal di Usia 18 Tahun
• Hari Ini Ayah Vanessa Angel Bakal Buka-bukaan Soal Tuduhan Putrinya
Debat yang diketahui akan digelar di Hotel Sultan itu akan mengangkat tema Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur.
Mengenai moderator debat kedua ini, Sudjiwo Tedjo tidak setuju bila KPU menunjuk Karni Ilyas dan Najwa Shihab.
Menurut Sudjiwo Tedjo, Karni Ilyas memiliki arah politik terhadap satu pasangan calon presiden-wakil presiden.
Begitu juga dengan Najwa Shihab yang menurutnya memiliki inklinasi politik terhadap satu pasangan capres-cawapres.
"Dengan segala hormat, saya tidak setuju uda Karni Ilyas dijadikan moderator Debat Capres oleh @KPU_ID . Bagi saya, sohib sekaligus senior saya ini terkesan punya inklinasi politik terhadap salah satu Capres, sama halnya Nana," tulis Sudjiwo Tedjo, Kamis (24/1/2019).
"Demikian twit ini saya tulis mungkin dgn agak berkaca2," tambahnya.
Namun demikian, Sudjiwo Tedjo nampak tidak setuju bila Najwa Shihab dan Karni Ilyas disebut tidak pantas menjadi moderator debat Pilpres 2019.
Hal itu terlihat ketika pengguna Twitter menyebut Najwa Shihab dan Karni Ilyas tidak pantas menjadi moderator secara etika.
"Saya setuju, Secara etika @NajwaShihab dan @karniilyas tidak pantas dijadikan moderator debat," tulis satu di antara pengguna Twitter.
Cuitan itu pun lantas ditanggapi Sudjiwo Tedjo.
Menurut Sudjiwo Tedjo, istilah tidak pantas kurang tepat ditujukan kepada Najwa Shihab dan Karni Ilyas.
• 5 Hal Menarik dari Sosok Aleta Molly, Cicit Cut Nyak Meutia yang Beri Hotman Paris Berlian
• Prabowo Sempat Singgung Impor Beras Saat Debat Capres Pertama, Ini Respons Buwas
Sebab, lanjutnya, belum tentu Najwa Shjhab dan Karni Ilyas bersedia menjadi moderator debat.
"Istilah “tidak pantas” menurutku kurang tepat untuk kaliber mereka ... karena Uda Karni maupun Nana juga belum tentu bersedia jadi moderator Debat Capres," tulis Sudjiwo Tedjo.
Sementara itu sebagai informasi, pada debat perdana Pilpres 2019 sendiri KPU menunjuk Ira Koesno dan Imam Priyono sebagai moderator.
Persiapan Ira Koesno jelang debat perdana
Jelang debat perdana Pilpres 2019, Ira Koesno tak menampik bahwa dirinya merasa deg-degan.
Hal itu diungkapkannya saat diwawancarai jurnalis Digital Kompas TV, Desy Hartini beberapa waktu lalu.
Menurut Ira Koesno, tugas menjadi seorang moderator adalah sesuatu yang luar biasa.
• Ahok Ngevlog: Cerita Tukang Cukur Penjara, Turing Tol Trans Jawa, Hingga Gelar Master
• Bahas Mistis Bareng Risa Saraswati, Raditya Dika Diberitahu Ada Sosok yang Menjaganya: Serem Banget!
Sebab, kata dia, debat perdana Pilpres 2019 adalah momen yang ditunggu masyarakat Indonsia.
"Ya (deg-degan) pasti, karena ini juga satu tugas yang luar biasa dan orang pasti menunggu karena ini debat pertama kan. Caranya untuk meminimalisir deg degean itu persiapan pasti," ujarnya seperti dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (14/1/2019).
Adapun persiapan yang dilakukannya seperti bertemu dengan panelis membahas seputar debat perdana Pilpres 219.
"Persiapan antara saya dan imam supaya chemistry lebih terjamin, terjalan terjaga dngan baik. Terus kemudian dengan para panelis, itu membuat saya dan Imam lebih tahu konteksnya," tutur Ira Koesno.
Sempat galau
Ira Koesno mengaku sempat galau saat mengetahui dirinya ditunjuk sebagai moderator debat perdana Pilpres 2019.
Selain itu, Ira Koesno juga tak menampik bahwa ada yang mempertanyakan soal kenetralitasannya dalam Pilpres 2019.
"Itu membuat saya galau sebenarnya," jelasnya.
"Dalam perjalanan waktunya ini kan ada beberapa suara yang kemudian mempertanyakan netralitas saya dan kemudian juga mempertanyakan bagaimana debat itu bisa menarik.
Fungsi moderator apa lagi ketika pertanyaan-pertanyaan sudah diberikan," tambahnya.
• 5 Hal Menarik dari Sosok Aleta Molly, Cicit Cut Nyak Meutia yang Beri Hotman Paris Berlian
• Greysia/Apriyani Kantongi Tiket Semifinal Indonesia Masters 2019, Pelatih: Mereka Memaksakan Diri
Tak hanya itu, Ira Koesno juga sempat merasa tidak yakin bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai moderator.
Namun, seiring berjalan waktu, dirinya yakin dan siap untuk memandu jalannya debat Pilpres 2019.
"Jadi walaupun saya sudah mengatakan ita, tapi dalam perjalanan waktunya saya tuh sempat apakah betul saya orang yang tepat gitu ya.
Tapi ketika KPU mengconfirm betul Anda dipilih karena kami anggap profesional gitu, rekam jejaknya juga baik," ucapnya.
Siap terima konsekuensi
Ira Koesno menyatakan siap menerima konsekuensi apapun saat menjadi moderator debat perdana Pilpres 2019.
Sekalipun dengan munculnya meme di media sosial, Ira Koesno nampak tidak mau ambil pusing.
Sebab menurutnya, bila apa yang telah dijalankan dengan niat yang baik maka debat tersebut pun ajan berjalan dengan baik.
"Sebenarnya kalau lakukan sesuatu kalau kita amanah, persiapan, dan kita niatnya baik, Insya Allah jalannya baik,"katanya.
"Artinya bagaimana kita menjaga profesionalitas, kredibilitas dan juga kompetensi kita untuk membuat apa yang diamanahkan ke kita bisa dijalankan sebaik-bainya," terangnya.
Untuk diketahui, Ira Koesno sendiri sebelumnya pernah menjadi moderator dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI tahun 2017 lalu.