Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG - Penggunaan plastik saat ini semakin dikurangi, mengingat akibat dari penggunaan plastik yang tak terkendali menjadi satu di antara sumber bencana.
Terlihat jelas di manapun, sampah plastik menyebabkan sejumlah wilayah Jakarta tergenang akibat tersumbatnya saluran dan tali-tali air.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menerangkan, plastik tergolong sampah yang tak dapat diurai (anorganik) meski telah ditimbun bertahun-tahun.
Penggunaan plastik yang berlebihan tentunya menyebabkan penumpukan sampah.
Akibatnya, sampah plastik kerap ditemukan pada saluran air yang berujung pada penyumbatan aliran sehingga menyebabkan genangan.
“Saluran-saluran air dominasi oleh plastik. Kemarin (Sabtu-Minggu) kita sempat diguyur hujan, kita bersihkan saluran air, ternyata yang membuat saluran mampat adalah plastik. Bermacam-macam jenis plastik ada di sana,” kata Ali, saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Utara, Senin (28/1/2019).
Untuk mengurangi penggunaan plastik, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk turut menggeluti gerakan pengurangan plastik.
Dimulai dari hal terkecil, seperti membawa peralatan minum, baik tumbler dan sedotan yang bisa digunakan berulang secara pribadi.
Sehingga tidak lagi menggunakan botol minum kemasan sekali pakai yang berujung pada kerusakan lingkungan.
“Perbuatan kecil dapat bermanfaat dan bernilai besar jika bersama-sama dilakukan. Kalau kita merusak lingkungan maka lingkungan akan membalasnya dengan energi negative, tapi kalau kita ingin memperbaiki lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat buat kita semua,” katanya.
Di lingkungan Pemerintahan Kota Jakarta Utara, sosialisasi gerakan pengurangan plastik tengah digencarkan.
Setiap Aparat Sipil Negara (ASN) disarankan untuk membawa perlengkapan minum sendiri.
Saran tersebut dipertegas dengan Instruksi Wali Kota Jakarta Utara yang akan dikeluarkan pada Februari 2019 mendatang.
Kepala Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging membenarkan, sampah plastik masuk dalam urutan pertama jenis sampah pada setiap aliran air.