TRIBUNJAKARTA.COM, MAGETAN - Presiden Joko Widodo mempromosikan bawang goreng produksi rumah tangga milik Ibu Andreasari.
Momen itu terjadi saat Jokowi meninjau kegiatan ibu-ibu penerima PNM Mekaar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).
Presiden memulai pidatonya dengan memegang kemasan bawang goreng Ibu Andreasari, kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Saya lihat produk ini bagus. Meski saya belum mencoba. Tapi ini kemasannya bagus," puji Jokowi.
Namun, Presiden mengatakan, kemasan bagus saja belum cukup. Ia melihat kemasan "brambang goreng" milik Bu Andre bersih dari label apapun.
Tidak ada merk, juga tidak ada tanda-tanda asal usul barang tersebut. Jokowi menyarankan agar Ibu Andre memperhatikan kemasan selain kualitas bawang goreng itu sendiri.
"Barang bagus saja belum cukup. Ini ya kemasannya plastik, bagus, higienis. Tapi ada yang kurang," ujar Jokowi.
"Yang namanya label, merk, itu penting. Didesain yang bagus di sini dulu (Jokowi menunjuk badan kemasan), kemudian dikasih nama, 'brambang goreng Bu Andre', gitu," lanjut dia.
Selain kemasan, Jokowi mengingatkan agar Bu Andre dan penjual produk lain untuk berhati-hati dalam menentukan harga. Jangan sampai dijual terlalu murah atau jangan pula terlalu mahal.
"Karena pasti orang membandingkan, ya. Harga brambang goreng Bu Andre ini harganya Rp 6.000. Nanti dilihat, oh di sana harganya Rp 8.000. Pasti milih di Bu Andre," ujar dia.
PNM Mekaar merupakan program bantuan usaha bagi ibu-ibu prasejahtera dari pemerintah.
Target dari program ini adalah usaha kecil yang dijalankan oleh keluarga yang tidak masuk ke kategori penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di Provinsi Jawa Timur sendiri, terdapat 910.566 nasabah PNM Mekaar. Adapun, di Kabupaten Magetan, terdapat 10.128 nasabah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Jokowi Promosikan "Brambang Goreng" Bu Andre..." Penulis: Fabian Januarius