Kedai Mamak di Tebet: Konsep Makan Suka-suka Bayar Seikhlasnya dan Porsi Paket Anak Yatim

Penulis: Erik Sinaga 2
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedai Mamak di Tebet, Kamis (14/2/2019).

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBETĀ - Sudah pernah dengar Kedai Mamak belum?

Kedai Mamak ini didirikan oleh Hapid Mansur, seorang agen asuransi yang memilih keluar dari pekerjaannya. Niatnya tidak lain tidak bukan adalah membantu sesama.

Begini rangkuman TribunJakarta:

1. Terinisisasi bantu anak yatim piatu

Hapid Mansur (49) sejak lama, nuraninya acapkali terpanggil membantu orang lain yang kelaparan, terutama anak yatim piatu dan orang yang tak mampu di sekitarnya.

Ia memutuskan berhenti dari pekerjaan sebelumnya dari seorang agen asuransi yang telah ia rintis sekian lama untuk beralih ke dunia usaha yang baru bagi dirinya.

Sebab, ia tak hanya mencari keuntungan dalam berusaha namun mengedepankan jiwa sosialnya dengan memberikan makanan gratis bagi mereka yang butuh terisi perutnya.

"Awalnya memang saya suka bawa makanan atau ngajak teman makan di rumah. Ternyata membuat mereka happy. Karena mungkin dari dulu saya punya 'penyakit memberi'. Dari situ saya putuskan keluar dari pekerjaan saya menjadi seorang pengusaha kedai makanan," kata Hafid kepada TribunJakarta.com pada Kamis (14/2/2019) di Kedai Mamak, Tebet Timur, Jakarta Selatan.

Namanya merintis sebuah usaha, sebagian besar orang pasti merasakan bagaimana rasanya jatuh tersandung oleh bebatuan yang menghadang di depan.

Namun bagi Hapid, itu hanyalah sekumpulan kerikil yang harus ia lewati dan nikmati dalam setiap prosesnya.

"Ketika bangun usaha kedai mamak ini ternyata tidak langsung sukses. Hampir setiap hari makanan saya tidak pernah habis. Kalau tidak habis biasanya langsung dikasih ke sopir taksi atau anak yatim," paparnya.

Ia pun tak gusar tatkala membangun usaha dengan mengedepankan jiwa sosial bagi pengunjung yang datang.

"Mungkin orang melihat akan kehilangan banyak uang dari usaha ini. Tapi bagi saya tidak. Malahan bagi saya usaha ini sangat menguntungkan untuk saya," ujarnya.

Konsep yang ia usung pun tak hanya membagikan makanan gratis bagi anak yatim dan orang tak mampu setiap hari.

Ia membawa konsep 'makan suka-suka bayar seikhlasnya' yang berlangsung di hari Selasa dan Jumat.

Halaman
1234

Berita Terkini