Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Arman Depari mengakui jika 37.799 butir ekstasi yang diamankan BNNP DKI Jakarta adalah jenis narkoba berkualitas.
Menurutnya, narkoba yang berasal dari Eropa Barat biasanya memiliki kualitas nomor satu.
"Kalau tidak bagus, itu kalau dipatahkan akan hancur," kata Arman di Kantor BNNP DKI Jakarta di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
"Tadi saya coba patahkan, patahannya bagus. Itu berarti.bukan KW."
Saat ini, Arman menjelaskan, terdapat empat negara yang menyuplai narkoba jenis ekstasi ke Indonesia, yakni Belanda, Jerman, Belgia, dan Polandia.
"Belanda sedikit agak terhenti, mungkin karena mereka merasa kami kejar-kejar disana. Jadi, pengirimamnya melalui Jerman, atau Belgia, atau Polandia," terangnya.
"Memang yang paling besar itu di Belanda."
• BNN Ungkap 37.799 Butir Ekstasi Asal Jerman yang Disembunyikan di Kandang Sapi di Medan
Ia mengakui jika negara-negara di Eropa Barat, terutama Jerman dan Belanda, sulit untuk diajak bekerja sama memberantas peredaran narkoba karena alasan perbedaan hukum.
"Menurut saya, ini agak tidak begitu logis. Jangan sampai perbedaan hukum itu mengabaikan keselamatan manusia, karena ini membahakan nyawa orang lain," tutur Arman.
"Ini bukan hanya tentang rakyat Indonesia, tetapi seluruh masyarakat dunia."
Sebelumnya, Arman telah menyebut bahwa sindikat ini merupakan jaringan internasional, yang melibatkan bandar di salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jakarta.
Ia mengatakan lokasi Lapas masih dirahasiakan lantaran dalam pengembangan. Namun, berdasarkan rilis yang diterima TribunJakarta.com, disebutkan bahwa lokasi yang dimaksud adalah LP Cipinang.
Rilis itu menyatakan bahwa M, satu dari tiga tersangka, diminta mengambil paket dari seorang narapidana berinisial TW, yang tengah menjalani hukuman di LP Cipinang.